TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Polri menyelidiki penyebab kenaikan harga daging sapi di pasar. Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menduga ada permainan kartel.
"Kemungkinan kartel ada," tutur Badrodin Haiti ditemui dalam acara pernikahan anak pengamat politik Hermawan Soelistyo di Depok, Sabtu (15/8/2015).
Untuk mengungkap permainan kartel, maka menurut Badrodin Haiti, aparat kepolisian melakukan pemeriksaan. Pemeriksaan dilakukan kepada Instalansi Karantina Hewan (IKH), Rumah Pemotongan Hewan (RPH), dan importir.
"Itu masih kita dalami ada penimbunan. Kita periksa semua yang terkait. Semua masih kita proses," tuturnya.
Kabareskrim Komjen Budi Waseso menyebar anggotanya, Rabu (12/8/2015) malam, ke beberapa tempat untuk mencari lokasi yang diduga tempat penampungan sapi yang sengaja disimpan dan tidak dipotong.
Hal ini dilakukan menyusul adanya kelangkaan daging sapi di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk berimbas pada melambungnya harga daging sapi.
Saat ini, satu lokasi yang baru diungkap yakni Peternakan milik PT Brahman Perkasa Sentosa (BPS) di Jalan kampung Kelor No 33 Kecamatan Sepatan, Tangerang, Banten.
Di peternakan ini ada 3614 ekor sapi. Selain itu ada 500 ekor sapi yang seharusnya sudah siap jual sejak Lebaran Idul Fitri tapi tetap tidak dijual dan dipotong.