Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Wakilnya, Djarot Saiful Hidayat akan melakukan napak tilas pada Minggu (16/8/2015).
Ahok, Djarot, serta rombongan pesepeda lainnya napak tilas menggunakan sepeda bersama Komunitas Sepeda Indonesia (KSI).
Di tengah siang yang terik, Ahok dengan wajahnya yang sumringah menggenjot sepeda di garis depan, memimpin para rombongan sepeda lainnya.
Menurutnya, menggenjot sepeda mengunjungi bangunan-bangunan bersejarah yang dilakukannya, tak sebanding jika dibandingkan dengan para pejuang yang berjuang, hingga mengorbankan nyawanya.
"Ya ini, namanya napak tilas supaya orang tahu kan, sejarahnya, perjuangannya, rute-nya. Supaya orang Indonesia, 70 tahun (Indonesia) merdeka nggak lupa, begini loh sejarah-sejarahnya. Orang ini, kita lakonin nggak sampai berdarah, nggak sampai mati kok," ujar Ahok sebelum melakukan napak tilas di depan Balai Kota, Jakarta Pusat, Minggu (16/8/2015).
Lebih lanjut lagi, makna napak tilas bagi Ahok, agar anak-anak muda mengerti, bahwa perjuangan para pejuang zaman dulu itu tak mudah.
"Supaya kita, anak-anak muda ngerti bahwa perjuangannya zaman dulu itu nggak mudah. Mereka (para pejuang) tuh ngorbanin nyawa, kita jangankan nyawa, darah aja kagak," tambahnya.
Selain itu, suami dari Veronica Tan ini, berharap, di umur Indonesia yang ke-70, Jakarta itu bisah bersih dan tertata rapih.
Rute napak tilas Ahok beserta rombongan, yakni Balai Kota, Gedung Pancasila, Gedung Juang, Gedung Naskah Proklamasi, TPU Karet Bivak, terakhir Tugu Proklamasi Renungan.