TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Keluarga besar Dita Amelia Kurniawan, salah satu pramugari pesawat Trigana Air ATR 42 PK YRN, yang kecelakaan di Pegunungan Bintang, Papua, masih berduka. Menurut Paman Dita, Redami (36), saat pemberitaan media di televisi dan online, keluarga yakin Dita masih hidup.
"Keluarga, khususnya ibunya Dita, Reani (46) dan ayah Dita, Teddy Kurniawan (45) masih percaya dan yakin, Dita gak kenapa-napa. Soalnya di pemberitaan 98 persen kecelakaan tapi, dua persen saya dan keluarga yakin, dua persen itu pasti Dita," katanya, Selasa (18/8/2015).
Namun, keluarga besar Dita lemas ketika mendengar di pemberitaan 100 persen pesawat Trigana Air alami kecelakaan di Pegunungan Bintang.
"Makanya sampai hari ini kami belum mau tahlilan, tapi pas dengar berita ... (Diam)... Ya sudahlah.. Yang Maha Kuasa sudah berhendak lain," tuturnya.
Sebelumnya, Pesawat Trigana Air PK-YRN nomor penerbangan IL-267 rute Jayapura-Oksibil yang lepas landas dari Bandara Sentani pada Minggu (16/8/2015) pukul 14.22 WIT hilang kontak di sekitar wilayah Oksibil, Papua.
Pesawat itu diketahui mengangkut 54 orang penumpang dan kru. Pesawat yang diperkirakan tiba di Oksibil pukul 15.04 WIT itu terakhir melakukan kontak dengan menara Oksibil pada pukul 14.55 WIT.
Basarnas juga sempat menyatakan bahwa pesawat itu ditemukan dalam keadaan hancur dan terbakar di Kampung Oksob, Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Tak hanya itu, Tim SAR gabungan yang diterjunkan ke lokasi jatuhnya pesawat Trigana Air PK-YRN. Kotak hitam itu akan segera diserahkan kepada pihak KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi). (Panji Baskhara Ramadhan)