TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski saat penertiban Kampung Pulo, Jakarta Timur, sempat terjadi kericuhan, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, memerintahkan kepada para aparat agar tetap bersikap tegas.
Nantinya, para penghuni rumah susun (rusun) yang belum memiliki kartu tanda pengenal (KTP) DKI Jakarta, akan diberikan KTP DKI dan rekening bank saat mereka mulai huni Rusunawa, Jatinegara Barat.
"Begitu mereka masuk, langsung KTP mereka, saya ganti jadi alamat rusun. Langsung buka rekening bank alamat rusun," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (21/8/2015).
Andai mereka tak punya KTP DKI, Ahok mengatakan akan meminta tiga kesaksian dari tetangga mereka di Kampung Pulo untuk menanyakan sudah berapa lama di Jakarta.
"Kalau nggak bisa bayar perawatan, terus nggak kerja, gampang. Saya pindahkan kamu ke panti sosial. Kami tanggung makan tiga kali sehari," kata Ahok.
Ahok terheran-heran, sama para warga yang menyebutkan harga sewa Rp 10 ribu sehari masih mahal.
"Beli pulsa HP lebih mahal. Kami subsidi 80 persen. Kamu nggak usah pikirin ngecat rumah, keamanan, dan kebersihan, itu kami yang urus," kata Ahok.