TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolres Jakarta Timur, Kombes Pol Umar Farouq menegaskan makam keramat yang telak di bantaran kali Ciliwung, Kampung Pulo, Jakarta Timur tidak akan dibongkar pada proses normalisasi sungai tersebut.
Tidak dibongkarnya makam keramat di bantaran kali Ciliwung tersebut, menurut Kombes pol Umar Farouq, untuk menghormati kearifan lokal setempat.
"Makam keramat yang ada di Kampung Pulo tidak akan dibongkar untuk menghormati kearifan lokal," ujar Umar Farouq yang ditemui dekat lokasi penertiban bantaran kali Ciliwung, Kampung Pulo, Jakarta Timur, Sabtu (22/8/2015).
Mengenai bangunan sekitar makam keramat tersebut, Kapolres Jakarta Timur menyebutkan akan tetap ditertibkan.
Diketahui bahwa pada bantaran kali Ciliwung, Kampung Pulo, Jakarta Timur terdapat makam KH. Kholik bin H Thohir, beliau adalah seorang ulama yang dihormati oleh warga setempat.
Keberadaan pusara ulama yang wafat pada 1947 itu sempat diupayakan oleh warga bantaran kali Ciliwung tersebut agar tetap dilestarikan meski bangunan lain dibongkar.