News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gejolak Rupiah

Rupiah Anjlok, Pedagang Elektronik Pusing, Omzet Turun 50 Persen

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dokumentasi/Aktivitas di pusat elektronik Pasar Glodok, Jakarta Barat.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah dalam transaksi di Jakarta pada, Senin (24/8/2015) pagi ini, semakin melemah bergerak turun 122 poin menjadi Rp 14.038 per dolar AS.

Para pedagang alat - alat elektronik pun terkena imbasnya akibat melemahnya rupiah ini.

Warta Kota mencoba menyambangi pusat pembelanjaan elektronik di Glodok, Tamansari, Jakarta Barat.

Apin (51) satu dari penjual elektronik televisi, radio, dvd, dll mengaku omzetnya menurun drastis selama satu bulan ini .

"Omzet turun 50 persen. Pusing kalau begini terus," ujar Apin kepada Warta Kota di tokonya yang berada di lantai 2 pusat pembelanjaan elektronik di Glodok pada Senin (24/8/2015).

Menurutnya daya beli masyarakat menjadi turun. Sudah beberapa pekan ini sepi konsumen.

"Kalau terus - terusan begini ya bisa bangkrut juga. Pembeli jadi sepi, harga barang malah naik," ucapnya.

Apin menuturkan kenaikan harga barang akibat melemahnya rupiah ini berkisar 3 sampai 5 persen.

"Harga barang yang belum naik saja jarang ada yang beli, apalagi harga barangnya yang sudah naik," kata Apin.

Hal senada disampaikan Ari (28).

Ari yang membuka tokonya di lantai 1 pusat pembelanjaan eletronik di Glodok mengungkapkan sepi pembeli.

Ia menjual kamera, laptop, speaker, playstation buatan dari Jepang dan Amerika.

Namun dirinya mengaku masih bertahan dengan produk tersebut walau pun pendapatannya menurut tajam.

"Iya benar - benar sepi ini, tapi saya tetap jual produk Jepang dan Amerika punya. Enggak jual produk Cina," pungkas Ari. (Andika Panduwinata)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini