TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Romansyah (78), korban tabrakan KRL Commuterline di Stasiun Juanda Jakarta, Rabu (23/9/2015), berkisah mengenai kronologis tabrakan.
Saat kejadian, Romansyah berada di dalam salah satu kereta api yang tabrakan.
Setelah kejadian, lelaki berambut putih ini keluar dari kereta api.
Dia buru-buru melangkahkan kaki ke luar kereta dan bingung hendak ke mana karena tidak ada arahan dari siapapun.
"Bapak bingung mau jalan kemana, ini daerah di mana, saya mau pulang, rumah saya di Pondok Gede. Saya juga enggak ngerti, ada pengumuman mencari angkutan taranspotasi lain, aku nggak ngerti," ujar Romansyah yang bekerja sebagai pegawai BUMN ini.
Romansyah naik dari Stasiun Kota sekitar pukul 15.00 WIB.
Saat peristiwa terjadi, Romansyah merasakan goncangan yang begitu kencang.
"Saya juga terkena benturan, sakit. Saya bingung disuru ke Kalibata, dari situ naik kopaja ke Cililitan, lanjut ke Pondok Gede, saya enggak ngerti," ujarnya.
Meski tak mengalami luka-luka namun dia merasa masih kuat.
Setelah diwawancarai sekitar 10 menit tubuhnya melemas sehingga harus dibawa di rumah sakit terdekat dari stasiun Juanda.