News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ibadah Haji 2015

Suami Istri Korban Tragedi Mina Asal Depok Minta Anak Mereka Diajari Mengaji

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasangan suami istri, Dik Dik Muhamad Tasdik dan Ira Kusmira, diduga korban insiden Mina, Kamis (24/9/2015).

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Sesaat sebelum berangkat ke Tanah Suci, pasangan suami istri Dikdik Muhammad Tasdik (39) dan Ira Kusmira (36) sempat berpesan kepada kerabatnya Soimin (32) agar mengajari tiga anak lelaki mereka mengaji.

Warga Depok, Jawa Barat itu menjadi korban tragedi melempar jumroh di Mina, Arab Saudi, Kamis (24/9/2015) lalu.

Hal itu dikatakan Soimin (32), karyawan toko plastik Dikdik, di rumah Dikdik di Kompleks Perumahan Timah Kelapa Dua, Blok EE 7, RT 1/ RW 12, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, Minggu (27/9/2015).

"Saya ingat betul, sebelum mereka pergi ke Tanah Suci, Pak Dikdik dan bu Ira berpesan ke saya agar mengajari anak mereka mengaji," kata Soimin.

Karenanya Soimin berjanji akan mengajari tiga anak lelaki Dikdik dan Ira untuk mengaji.

Soimin mengatakan, Dikdik dan Ira dikaruniai tiga putra, yakni Gilman Raihan Tasdik yang duduk di kelas 5 SD, Haikal Atqia Tasdik duduk di kelas 1 SD, dan Faher Robani Tasdik yang masih duduk di bangku TK.

"Semua anaknya laki-laki," kata Soimin.

Menurut Soimin, ketiga anak majikannya itu kini sedang berada di Banjar Patroman, Jawa Barat. Mereka tengah merayakan Idul Adha di rumah nenek.

Soimin menjelaskan Dikdik dan Ira berangkat haji pada Senin, 13 September 2015.

Keduanya berangkat haji dari Banjar, Kabupaten Bandung dengan kloter 61 JKS, bersama 5 anggota keluarga lainnya.

Menurut Soimin, hari dimana tragedi Mina terjadi yakni Kamis 24 September 2015 adalah tepat hari kelahiran Ira atau hari dimana Ira berulangtahun.

"Sejak berangkat, bapak dan ibu mengaku sangat bersyukur karena di hari ulangtahun bu Ira, Kamis 24 September, mereka ada di Tanah Suci. Jadi kejadian tragedi itu tepat di hari ulang tahun ibu Ira," kata Soimin.

Karenanya kata Soimin, mereka yakni kerabat serta keluarga besar sangat bersedih dan terpukul atas meninggalnya Dikdik dan Ira.

"Apalagi kalau tahu ke tiga anak mereka saat ini jadi yatim piatu," kata Soimin.

Ia menyebutkan selain Dikdik dan Ira yang menjadi korban tewas, kakak kandung Ira yakni Atang Gumawang (41) beserta istrinya Ima Rismawati (35) juga sudah dipastikan menjadi korban meninggal dunia.

Sementara tiga anggota keluarga mereka lainnya dilaporkan masih dalam kondisi luka-luka dan dirawat di rumah sakit terdekat.

Mereka adalah Irvan Firdaus (38) beserta istri Siska Nur Anisa (35) dan Ati Royati (40).

Soimin menuturkan, kepastian tewasnya Dikdik dan Ira diketahuinya dari keluarga yang berada di Banjar, Jawa Barat.

Sebab kata Soimin, dari sanalah, Dikdik dan Ira serta keluarga lainnya tercatat berangkat haji.

"Bapak dan ibu berangkat bersama 4 anggota keluarga lain dari Banjar. Semuanya ada 7 orang. Informasi terakhir yang selamat tiga orang, dan mereka sedang dalam perawatan di rumah sakit di Mina. Sementara bapak dan ibu meninggal," kata Soimin.

Menurut Soimin, selain Dikdik dan istrinya Ira yang menjadi korban tewas, keluarga lain yakni kakak Ira yakni Atang dan istrinya Ima juga dikabarkan meninggal dunia.

"Kementerian Agama di Banjar sudah mengonfirmasi dan memastikan kabar duka ini, kalau 4 dari 7 keluarga bapak meninggal di sana," kata Soimin.

Soimin mengaku perasaannya sudah tak karuan sejak mendengar ada tragedi di Mina, Kamis (24/9/2015) lalu.

Sejak itu, ia mengaku mencoba menelpon Dikdik serta mengirim pesan melalui media sosial WhatsApp dan Line.

"Ditelepon gak diangkat-angkat. Saya WhatsApp dan Line, gak dibalas. Ternyata perasaan gak enak saya jadi kenyataan," kata Soimin sedih.

Menurutnya ia mendengar kabar duka itu dari kerabat di Banjar, Jawa Barat, yang sebelumnya mendapat informasi dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Persatuan Islam (KBIH Persis) di Banjar serta Kementerian Agama di Banjar.

"Hati saya hancur dan sangat berduka. Pak Dikdik dan ibu Ira adalah orang baik," kata Soimin.

Dikdik dikenal oleh warga sekitar sebagai ustad dan juga dosen agama di lembaga pendidikan bahasa Arab yakni Mahad Utsman bin Affan Jakarta serta di Pondok Pesantren Al-Husman, Cipayung, Jakarta Timur.

"Bapak memang mengajar agama di beberapa tempat dan lembaga pendidikan," kata Soimin, karyawan toko plastik milik Dikdik yang sudah dianggap keluarga, saat ditemui di rumah Dikdik di Kompleks Perumahan Timah, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok, Sabtu (26/9/2015).

Menurut Soimin, Dikdik juga berencana untuk kuliah S-3 di Universitas Ibnu Qoldun Jakarta.

"Pak Dikdik senang belajar dan menuntut ilmu," kenang Soimin.

Ning (45) warga sekitar menuturkan sebagai orang yang dikenal sebagai guru agama, tak jarang Dikdik menjadi imam saat sholat di dua masjid lingkungan rumah mereka yakni Masjid Nurul Imam dan Masjid Nurul Huda.

"Makanya saya kaget waktu tahu Ustadz Dikdik dan istri jadi korban di Mina. Dia sering jadi imam kalau sholat di masjid. Jadinya Pak Dikdik cukup dikenal warga di sini. Orangnya baik," kata Ning.

Menurut Ning, tidak banyak warga sekitar yang mengetahui kalau Dikdik dan istri pergi haji tahun ini.

"Jadinya nggak nyangka kalau mereka jadi korban tewas di Mina," katanya.

Penulis: Budi Sam Law Malau

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini