TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hassanudin (70) tewas dibunuh anak kandungnya sendiri, yakni S (37), di ruang tamu rumahnya, tepatnya di Jalan Perjuangan B Tanah Merah Bawah, RT 04/11, Rawa Badak Selatan, Koja, ‎Jakarta Utara, Jumat (9/10) sekira pukul 15.30 WIB.
Pelaku yang akrab disapa warga dengan nama Encek dan kini mendekam di bui Polres Jakarta Utara, diketahui sempat berperilaku kasar terhadap ibunya sendiri.
"Dia (S) memang dikenal sebagai sosok pemuda stress. Kan katanya depresi akibat gagal nikah. Keterusan stresnya. Nah, sempat juga ibunya dipukul pakai balok kayu. Kalau begitu perilakunya, penyakitnya lagi benar-benar kumat mas," ujar Kompol France Siregar selaku Kapolsek Koja, Minggu (11/10/2015).
Ia mengaku, beberapa saat setelah menghabisi nyawa Hasanudin atau akrab disapa abah Contreng, pelaku sempat mondar mandir di sekitar lokasi.
"Informasi warga, sebelum masuk ke dalam masjid, pelaku sempat mondar-mandir di sekitar rumahnya. Nah pelaku ini usai membunuh ayahnya yang berprofesi sebagai pemulung kayu itu langsung kami tangkap saat rebahan di sebuah masjid dekat rumahnya," tuturnya.
Sementara,Subagyo (45), warga sekitar sejak mengidap stres S kerap berperilaku kasar.
"Memang sering kasar. Sama ibunya sempat dipukul pakai balok kayu. Itu dia stresnya kumat," terangnya.
Pelaku yang diketahui anak pertama dari delapan bersaudara itu, kata Subagyo saat peristiwa terjadi, rumah petak yang dihuni pelaku dan korban dalam kondisi sepi.
"Istri korban kala itu sedang berjualan sayur keliling kampung. Sementara ada saudaranya si Jajang (anak ke-7 Hassan) sedang tidur. Itu si Nining (anak ke-8 Hassan), yang lihat ayahnya tewas lehernya di gorok di rumahnya," tutupnya. (Panji Baskhara Ramadhan)