TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mencatat sampai Oktober 2015 ini masih ada sedikitnya 13 titik rawan longsor di sejumlah wilayah di Kota Depok.
Ke-13 titik itu disinyalir rawan longsor apabila musim penghujan tiba November mendatang.
Karenanya Pemkot Depok melalui Dinas Bina Marga Sumber Daya Air (Bimasda) Depok mengantisipasi longsor di 13 titik itu dengan memasang bronjongan, bambu dan karung berisi pasir.
Hal ini dilakukan untuk menyambut musim penghujan yang diperkirakan mulai datang November mendatang.
Kepala Dinas Bimasda Depok, Manto menuturkan selain pihaknya melakukan antisipasi ia juga meminta warga di 13 titik itu untuk selalu waspada saat musim penghujan tiba.
"Sebab di 13 titik itu, tanahnya sangat rawan untuk longsor," kata Manto, Jumat (16/10/2015).
Ia menjelaskan ke 13 titik rawan longsor itu adalah Kampung Utan Kelurahan Bojong Pondok Terong, Pesona Depok Kelurahan Depok, Gema Pesona Kelurahan Abadijaya.
Saluran Cabang Barat RW 07 Kelurahan Krukut, Saluran Ciliwung Cisadane Kelurahan Jatijajar, Saluran Ciliwung Cisadane di Kampung Nyengcle Kelurahan Cilangkap.
Inlet Kali Ciliwung Kelurahan Pondok Cina, Jalan Inspeksi Kali Ciliwung IPLT Kelurahan Kalimulya, Kali Krukut RW 15 Kelurahan Mampang, Saluran Cabang Barat Kelurahan Grogol, Inlet Kali Jantung di Perumahan Mekar Perdana Kelurahan Mekarjaya.
Saluran Cabang Tengah Kelurahan Tanah Baru, serta Jalan Lingkungan Kelurahan Bojong Pondok Terong.
"Kami akan berupaya semaksimal mungkin agar bencana longsor tak terjadi di 13 titik itu," katanya.
Manto mengimbau kepada masyarakat di 13 titik itu agar mengawasi situasi jika kemungkinan longsor terjadi.
Ia juga meminta warga Depok yang menemukan titik rawan longsor lainnya untuk memberitahukan dan menginformasikannya ke Pemkot Depok.
"Agar segera kami tangani dan kami lakukan langkah antisipasinya," kata Manto. (Budi Sam Law Malau)