TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolres Jakarta Timur, Kombes Pol Umar Farouq menyebutkan sejumlah tahanan yang melarikan diri dari Mapolsek Ciracas pada Senin (19/10/2015) silam, mendapatkan gergaji sebagai alat pemotong jeruji dari keluarganya saat membesuk.
"Dari saudaranya yang besuk. Ada kelalaian, makanya itu ada ketidakdisiplinan anggota dalam melaksanakan tugasnya," kata Kombes Pol Umar Farouq di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (21/10/2015).
Saat ini, Kapolres Jakarta Timur menyatakan tengah melakukan investigasi guna mencari kemungkinan pihak Kepolisian yang terlibat dalam pelarian tujuh orang tahanan dari Mapolsek Ciracas.
Kombes Pol Umar Farouq juga menuturkan saat ini tengah memeriksa Kapolsek Ciracas, Kompol Budi Santoso.
"Belum ada (pencopotan), kami masih dalam pemerikasaan," kata Kapolres Jakarta Timur.
Gergaji yang menjadi alat bukti tindakan melarikan diri tujuh orang pada Senin (19/10/2015) dini hari itu, saat ini juga tengah dicari pihak Kepolisian.
Sebelumnya diberitakan, pada Senin (19/10/2015) tujuh orang tahanan di Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur melarikan diri. Sejumlah tahanan kasus narkoba, uang palsu, dan pencurian dengan kekerasan itu diketahui kabur dengan menggergaji teralis pada 06.00 WIB.