Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania Christine
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan mencoba "mendongeng" dalam acara dialog 'Dongeng Laut dan Indonesia' yang digelar di Bentara Budaya Jakarta, Selasa (20/10/2015).
"Sekarang coba pikirkan, apakah Pancasila masih ada di benak (bangsa) Indonesia?," ucap Ketua MPR Zulkifli Hasan, di hadapan hadirin saat itu.
Pancasila menjadi topik pembahasannya, sebab menurutnya ideologi bangsa Indonesia itu sudah mulai memudar pemahamannya di tengah bangsa Indonesia, mengingat masih banyak konflik soal kemajemukan bangsa dan ketidaksetaraan.
"Padahal, inti Pancasila itu adalah kasih sayang. Kata kerjanya, ya, bermufakat dan gotong royong," tutur dia.
Ia lalu menyebutkan isi sila ke empat, yang menurutnya menggarisbawahi kepemimpinan negara yang seharusnya didasari kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
Namun, katanya, sekarang malah semua badan pemerintahan merasa dirinya yang paling berkuasa, melebihi presiden.
Hal itu kerap kali membuat tiap badan menjadi seperti "gengsi" untuk menghadap presiden, karena menurut mereka presiden-lah yang harus menghadap mereka.
"Menurut saya sepertinya hanya Indonesia yang (badan pemerintahannya) bisa bikin presidennya harus menghadap satu-satu bawahannya (hanya) untuk menyampaikan sesuatu," tambah dia lagi, kemudian disambut tawa hadirin.
Dibawakan oleh produser dan sutradara Indonesia, Garin Nugroho, acara tersebut membuka dialog yang dikemas dalam bentuk dongeng soal kemaritiman Indonesia, yang pembicaraannya tak jauh dari pembahasan sosial budaya Indonesia Timur, dan kehidupan berbangsa Indonesia.
Hadir dan turut mendongeng pula dalam acara itu Bendum PDIP Olly Dondokambey dan Gubernur Banten Rano Karno.