Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para siswa-siswi SMP Negeri 104 Jakarta membersihkan iklan rokok di sekitar sekolah pada Kamis (5/11).
Di kesempatan itu, turut hadir Camat Mampang Prapatan Fidiyah Rokhim.
Penurunan iklan rokok ini dilakukan sebagai bentuk kesadaran ancaman adiksi rokok terhadap anak-anak di sekolah melalui iklan-iklan yang tersebar di sekitar sekolah.
Camat Mampang Prapatan Fidiyah Rokhim menilai anak-anak usia sekolah rentan mengkonsumsi rokok, apalagi ditambah iklan-iklan rokok yang bertebaran di sekolah-sekolah.
Proses pembersihan merupakan langkah penegakan Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2015 tentang Larangan Penyelenggaraan Reklame Rokok dan Produk Tembakau pada Media Luar Ruang.
“Iklan bisa membuat anak-anak ingin merokok, iklan-iklan rokok ini juga seharusnya sudah tidak ada lagi di seluruh Jakarta, termasuk di area sekitar sekolah," tutur Fidiyah kepada wartawan, Kamis, (5/11/2015).
Sementara itu, Fathan Sinaga (12), siswa SMP Negeri 104 Jakarta mendukung langkah pembersihan iklan rokok itu.
Dia menilai adanya iklan rokok yang berdekatan dengan sekolah akan memicu para siswa-siswa untuk menggunakan rokok tersebut.
“Kami tidak mau teman-teman jadi terjebak rokok. Kami tidak mau jadi target promosi rokok. Rokok tidak sehat, kenapa diiklankan?” ujar Fathan.
Rencananya, sejumlah sekolah lain di Jakarta akan mengikuti jejak SMP Negeri 104 Jakarta. Gerakan ini bermanfaat untuk menyadarkan seluruh pihak untuk melakukan pelarangan iklan rokok.
Terutama di sekitar anak-anak, para guru dan murid sepakat bahwa penurunan iklan rokok di sekitar sekolah mereka harus dilakukan, dan berharap sekolah-sekolah lain melakukan gerakan yang sama.