TRIBUNNEWSBOGOR.com - Kekerasan oknum Polisi Militer di Cilandak, Jakarta Selatan, tengah ramai diperbincangkan pengguna media sosial.
Melalui sebuah postingan, pengguna id Kaskus gagalmaningshon menceritakan insiden yang terjadi pada Jumat 6 November 2015.
(Baca juga Bejat! Alih-alih Selidiki Kasus, Polisi Ini Malah Merampok dan Memerkosa)
Pemilik id Kaskus tersebut mengatakan, "Disini saya mau menceritakan keluhan terhadap kekerasan yang dilakukan Bpk. PM (Polisi Militer) di area Cilandak tadi pagi terhadap saudara saya dan istrinya."
Dalam postingannya, pemilik id Kaskus melampirkan kronologi pembicaraan dengan korban bernama Andy via layanan pesan singkat WhatsApp.
"Mohon bantu share dong teman-teman. Kejadiannya tadi pagi jam 9-an di daerah Cilandak. Terjadi sama gw sendiri dan istri," tulis Andy dalam rekaman pembicaraan via WhatsApp.
"Kepada bapak PM bermotor besar yang tadi pagi menendangi motor kami dan memukul kepala suami saya sampai helmnya pecah di pertigaan Jalan Kahfi I dan Margasatwa, semoga Tuhan menyadarkan bapak bahwa rakyat sipil juga manusia, SAMA seperti bapak."
"Apapun posisi bapak di dunia, TIDAK menjadikan bapak lebih berkuasa atau lebih tinggi daripada kami. Tanpa atribut militer, bapak sama seperti kami, manusia biasa yang kapan saja bisa dipanggil Tuhan," tulis Andy.
"Kami mempunyai hak yang sama untuk menggunakan jalan yang dibangun dari pajak yang kami bayar. Kami juga ingin bebas macet dan cepat sampai di tujuan kami walaupun tanpa pengawalan seperti yang bapak lakukan."
"Kami manusia yang punya hak untuk diajak bicara BUKAN dihentikan dengan tendangan dan pukulan. Semoga Tuhan mengampuni bapak," lanjut Andy dalam tulisan tersebut.
Seperti tertulis dalam percakapan via WhatsApp, peristiwa tersebut berawal saat kondisi jalan tengah dilanda kemacetan.
"Kita disuruh minggir. Tapi karena macet, kita nggak bisa minggir. Terus, motor kita ditendangin terus-terusan. Gw cuma bilang 'macet pak, gak bisa kemana-mana'. Tapi kita dibilang ngelawan petugas. Petugas itu terus nendangin motor lagi. Gw bilang lagi, macet pak," tulis Andy.
Lalu, tanpa disangka, oknum PM tersebut diduga malah memukul kepala Andy hingga helmnya pecah.
"Karena kaget, gw langsung minggirin motor ke arah kanan. Karena posisi kita kebetulan lagi di lajur sebelah kanan, petugas itu ngikutin terus mau memukul lagi. Tapi langsung ditahan pukulannya sama istri gw," tulis Andy menuangkan kekesalannya.
Lalu, di akhir postingan, sang pemilik id Kaskus mengatakan, "Sekiranya keluhan cerita ini menjadi bahan renungan Bpk/Ibu petugas Negara yang tidak mensalahartikan posisi atau jabatan selaku penegak HUKUM. Terima kasih."