TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Adalah salah satu inisiator Forum Perduli Jakarta (FPJ) Bambang Tio. Pria yang juga salah satu orang yang ikut mendaulat Adhyaksa Dault itu membuat gerakan mengumpulkan KTP dengan cara mengambil gambar foto KTP dan mengirimkan ke fasilitas telfon whatsapp sebagai tanda mendukung calon Gubernur berkumis itu.
Buktinya, sudah terjadi pergerakan di dunia maya maupun di lapisan bawah masyarakat DKI Jakarta yakni kegiatan mengumpulkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk mendukung mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu maju untuk menjadi orang nomer satu di DKI.
Karena itulah, pernyataan Calon Gubernur DKI Adhyaksa Dault yang mengatakan bahwa dirinya maju untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta tahun 2017 bukan dari keinginan dirinya ternyata bukan isapan jempol.
”Karena ini murni gerakan yang kami buat sendiri, tidak ada transaksi apapun dari kegiatan ini, karena itu kami menggunakan fasilitas yang juga memang tidak mengeluarkan uang yakni dengan menggunakan whatsApp, tidak di Mall, tidak di pasar, namun hanya tinggal lewat telfon saja,” ungkap pria yang biasa disapa Tio itu.
Tio mengatakan sudah sampai ratusan ribu KTP yang masuk ke gadget milik pribadinya tersebut. Bahkan, mantan adik kelas Adhyaksa saat sekolah menengah itu harus membuat tim rekap sendiri karena banyaknya KTP yang masuk ke ponselnya setiap hari.
”Ratusan setiap hari masuk ke saya, akhirnya saya bikin tim rekap. Ini bukti bahwa pak Adhyaksa memang didukung oleh banyak masyarakat DKI Jakarta,” ujar jebolan SMA 3 Jakarta itu.
Tio ikhlas melakukan hal ini semuanya demi Jakarta dan bukan semata-mata karena diperintah oleh Adhyaksa atau bahkan diiming-imingi hadiah.
Bahkan Tio menegaskan, tidak ada perintah apapun dari calon yang juga Ketua Kwartir Nasional Pramuka itu terhadap dirinya.
”Karena saya sangat mantap sekali mendukung beliau, mendukung pak Adhyaksa. Karena saya tahu betul, pak Adhyaksa adalah tokoh nasionalis yang mampu membawa Jakarta menjadi yang lebih baik, Jakarta yang berwibawa. Adhyaksa Dault adalah eksekutor yang sangat cocok memimpin Jakarta,” paparnya.