Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama geram proses pembahasan anggaran dalam Rapat Badan Anggaran (Banggar) tidak dimasukkan ke sistem e-budgeting.
Pria yang akrab disapa Ahok ini bilang, proses ditentukannya anggaran tidak dapat diketahui ada perubahan berapa kali.
Karena dalam proses itu, anggaran disepakati terlebih dahulu baru dimasukkan ke sistem e-budgeting.
"Saya sudah cek. Waktu pembahasan KUA-PPAS (Kebijakan Umum Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran Sementara), mereka yang sering bahas (anggaran), enggak mau masukkin ke e-budgeting," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (17/11/2015).
Ingin Ahok, dalam proses pembahasan semuanya dimasukkan ke sistem e-budgeting jadi terlihat berapa kali perubahan anggaran dilakukan sebelum ditetapkan.
"(Sekarang) hilang jejak itu," imbuhnya.
"Semalam saya sudah bilang ke Bu Tuty (Kepala Bappeda DKI) hati-hati, saya tidak mau prosesnya dihilangin. Saya kan inginnya ada proses," ujar Ahok.
Soal Penilaian Harian Beserta Kunci Jawaban Mapel Informatika Kelas 10 SMA/MA Materi Sistem Komputer
Latihan Soal & Jawaban PKN Kelas 1 SD Bab 2 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Aku Anak yang Patuh Aturan