TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan menagih janji Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Poernama (Ahok) untuk menutup lima flyover yang memiliki jalur perlintasan sebidang kereta api. Hingga saat ini baru ada satu dari lima flyover yang sudah ditutup.
"DKI sudah berjanji untuk lima flyover baru satu jalan di permata Hijau," ujar Dirjen Perkeretaapian Hermanto Dwiatmoko di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (7/12/2015).
Hermanto memaparkan saat ini sudah ada 800 kereta listrik (KRL) yang beroperasi di Jabodetabek dengan waktu lima menit pergantian kereta. Sedangkan di 2018, Hermanto menyebutkan jumlah KRL yang beroperasi bisa mencapai, yang membuat waktu pergantian kereta hanya tiga menit.
Jika masih banyak perlintasan sebidang masih terbuka, hal itu bisa memicu kecelakaan yang parah di jalur kereta."Di 2018 bisa tambah ramai jalur perlintasan sebidang," ungkap Hermanto.
Hermanto memaparkan di 2018, sudah menjadi kewajiban Ahok untuk menutup semua perlintasan sebidang, termasuk yang memiliki flyover di bawahnya. "2018 sudah wajib ditutup," kata Hermanto.
Hermanto menambahkan Kementerian Perhubungan tidak segan-segan mengirim surat peringatan kepada Pemprov DKI Jakarta untuk menutup perlintasan sebidang. Hal itu untuk mengurangi resiko terjadinya kecelakaan seperti di stasiun Angke, Tambora kemarin (Minggu 6/9).
"Kita krimkan lagi suratnya hari ini keluar, buat surat apa susahnya ke pak Gubernur," kata Hermanto.