Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dibisiki Ketua Fraksi Partai Nasional Demokrad Bestari Barus. Hal itu terkait dugaan adanya upaya menyusupkan anggaran siluman dalam Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016.
Pria yang akrab disapa Ahok ini mengaku ditelepon Bestari. Pembicaraan itu membahas adanya Suku Dinas (Sudin) Tata Air menyusupkan anggaran yang tidak perlu di Kepulauan Seribu.
"Kemarin, dia (Bestari) telepon saya, 'Bang, ini bahaya nih Sudin Tata Air, semua Sudin masukin (anggaran siluman) apalagi Kepulauan Seribu', katanya gitu," ujar Ahok di Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (9/12/2015).
Selain itu, ujar Ahok, Bestari memberitahu hanya Sudin Tata Air Jakarta Pusat yang tidak memasukkan anggaran tidak perlu.
Demi menghindari adanya anggaran siluman, Ahok berencana hadir pada Rapat Badan Anggaran yang diselenggarakan DPRD DKI, Kamis (10/12/2015).
"Saya mau datang ke DPRD. Mungkin, mereka (Sudin Tata Air) berpikir masih bisa main sama DPRD, dan kalau DPRD setuju, mereka pikir saya enggak bisa ngapa-ngapain. Untung kali ini, DPRD baik sekali," kata Mantan Bupati Belitung Timur ini.