TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada yang berbeda dari tahun baru kali ini bagi Fardhin Fatah, bocah berusia 9 tahun yang mengalami kelumpuhan sejak usia 6 bulan ini, akhirnya memiliki kursi roda untuk membantu memudahkan aktivitas hariannya.
“Fardhin, salah satu penerima bantuan kursi roda dari Alfamart, terlahir dalam kondisi normal. Namun ketika berusia 6 bulan, Ia menderita demam tinggi. Setelah itu, Fardhin mengalami keterlambatan tumbuh kembang hingga berujung pada kelumpuhan,” ujar Nur Rachman, Corporate Communication GM Alfamart di acara Meretas Jalan Sejahtera Penyandang Disabilitas yang digelar Kementerian Sosial RI di Gedung Aneka Bhakti, Jakarta Pusat, Senin (28/12/2015).
Dalam kesempatan tersebut, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart Alfamidi) kembali menyalurkan sejumlah alat bantu disabilitas, berupa kursi roda, alat bantu dengar, tongkat lansia (kruk dan walker), serta tongkat tuna netra. Bantuan tersebut dihimpun dari donasi konsumennya selama periode 1 November - 31 Desember 2015.
Nur Rachman menjelaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari program Berbagi Bersama Masyarakat yang bekerja sama dengan Yayasan Berani Bhakti Bangsa (YBBB). “Total akan disalurkan 5.000 unit alat bantu bagi penyandang disabilitas prasejahtera di Tanah Air,” katanya di sela acara.
Menurutnya, aksi kemanusiaan kali ini memiliki konsep sedikit berbeda dari program donasi yang telah berjalan sebelumnya. "Kali ini, perusahaan ingin melibatkan lebih banyak partisipasi masyarakat. Mulai dari berdonasi, merekomendasi, hingga turut membagikan bantuan tersebut. Bantuan telah disalurkan diantaranya dalam acara Hari Disabilitas Internasional (HDI), Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN), serta acara hari ini," imbuhnya.
Nur Rachman berharap, setelah memiliki alat bantu para penerima bantuan disabilitas ini dapat lebih semangat dan produktif. “Jalan hidupnya masih panjang. Kami berharap, keterbatasan yang ada tidak menghalangi anak-anak seusia Fardhin untuk bisa meraih cita-cita terbaiknya,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua YBBB, H Witdarmono meyakini, program ini merupakan upaya bersama demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat prasejahtera, khususnya penyandang disabilitas di Indonesia. “Dengan adanya alat bantu disabilitas, diharapkan mereka bisa tetap produktif meskipun memiliki keterbatasan. Dengan begitu, diharapkan kualitas hidupnya dapat turut meningkat.”