Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Instalasi jaringan listrik di beberapa area dinilai semrawut. Bila turun hujan hingga tergenang air, fasilitas umum di Jakarta rawan setrum.
Dua pegawai Transportasi Jakarta (Transjakarta), Niko Adeli (23) dan Siti Nurhayati (23) menjadi korban atas kesemrawutan instalasi jaringan listrik di Jakarta.
Keduanya tersengat listrik saat melangkahkan kaki di depan tangga jembatan penyeberangan orang (JPO) di Halte Transjakarta ITC Mangga Dua, Jakarta Pusat.
Saat ini, kondisi instalasi jaringan kabel di atas permukaan. Seharusnya, instalasi jaringan listrik di Jakarta sudah tertanam semua di bawah tanah kata Kepala Dinas Energi dan Perindustrian DKI Jakarta, Yuli Hartono.
Buruknya instalasi jaringan yang ada di Jakarta, ujar Yuli, karena tidak adanya koordinasi yang baik antara instansi pemilik jaringan utilitas semisal kabel Telkom, penerangan jalan umum (PJU), dan lain-lain.
"Kami sudah menyarankan ke Pak Gubernur (Basuki Tjahaja Purnama) untuk dibuatkan daping untuk semua jaringan utilitas. Jadi enggak dipingir jalan lagi. Dinas Bina Marga nantinya akan mengerjakan," ujar Yuli saat dihubungi Senin (4/1/2016).
Mengenai tewasnya dua pegawai Transjakarta, kata Yuli, bukan karena adanya kabel PJU yang terkelupas.
Bila dikarenakan PJU, lanjut dia, akan terjadi korsleting dan seluruh lampu akan padam. Namun itu tak terjadi.
"Bukan kita ingin beladiri. Secara logika, PJU pasti padam semua. MCB turun. Ada indikasi kabel lain yang terkelupas. Kami minta pemilik utilitas saling berkoordinasi. Hampir seluruh wilayah yang tergenang rawan listrik saat ini," imbuhnya.
Demi mengantisipasi adanya korban selanjutnya, Dinas Energi dan Perindustrian DKI Jakarta akan mengerahkan pegawainya untuk berkoordinasi dengan pemilik utilitas lain untuk melakukan pengecekkan seluruh jaringan.
"Sejak saya menjabat Kepala Dinas September lalu, saya sudah mengirimkan surat ke semua pemilik. Jangan kalau ada kejadian baru panik. Ayo kita saling berkoordinasi," katanya.