News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tewas Usai Ngopi

Sang Ayah Bingung, Mirna yang Lebih Kuat Malah Meninggal Muda

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasanan di rumah duka Wayan Mirna Salimin sebelum dibawa ke Gunung Gadung, Bogor, Jawa Barat untuk dimakamkan, Minggu (10/1/2016)

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Kematian Wayan Mirna Salihin (27) secara mendadak selain meninggalkan duka mendalam juga membingungkan ayahnya, Dermawan Salihin.

Menurut Dermawan, Mirna merupakan orang yang jarang sekali sakit dan lebih kuat dari saudara kembaran.

"Dia itu jarang ke dokter, dia lebih kuat dari kembarannya," katanya.

Selama hidup, lanjutnya, Mirna dikenal sebagai sosok yang keras.

Mirna sendiri belum lama menikah di Bali.

"Dia baru married (menikah) dengan Arif, dan sama Arif, dia bisa nurut dan bisa lebih baik. Saya bergembira saat itu. Tapi nasib berkata lain," ungkapnya saat prosesi pemakaman jenazah Mirna di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Gunung Gadung, Kelurahan Genteng, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/1).

Ia juga berharap agar kasus kematian anaknya bisa menemui titik terang.

Mirna tewas seusai minum es kopi Vietnam di sebuah cafe di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (6/1) sore Mirna meninggal dalam waktu kurang dari 30 menit seusai minum es kopi Vietnam di Oliver Cafe di Mall Grand Indonesia di Jakarta, Rabu (6/1) sore.

Mirna kejang-kejang dan tak sadarkan diri di meja nomor 54, tempatnya duduk. Dia lalu sempat dibawa ke klinik di mal, namun nyawanya tak tertolong.

Suasana haru menyelimuti liang lahat yang disiapkan untuk pemakaman Wayan di TPU Gunung Gadung. Jasad Mirna tiba pukul 12.00 dan dibawa dengan menggunakan peti berwarna putih.

Kembaran histeris

Jenazah Mirna dikebumikan di dekat makam kakek dan neneknya, Sutinah Salihin dan Nicolas Salihin. Lokasinya satu blok dengan pemakaman keluarga.

Dengan mengenakan baju serbaputih, keluarga Mirna turut mengiringi prosesi pemakaman.

Suasana kian haru ketika keluarga dan rekan Mirna menyanyikan lagu pujian sebelum peti dimasukkan ke liang lahat.

Keluarga dan kerabat Mirna menangis saat peti berwarna putih dimasukkan ke liang kubur.

Tak terkecuali kembaran Mirna, Sendy Salihin (27) yang histeris saat pemakaman berlangsung.

Sendy yang mengenakan kemeja putih tampak berlinang air mata, sambil dibopong oleh keluarganya. Karangan bunga memenuhi di sekeliling makam Mirna.

Autopsi dua jam

Suasana rumah Duka RS Dharmais tempat jenazash Wayan Mirna Salihin disemayamkan, beberapa jam sebelum dimakamnya, Sabtu (9/1) menjelang tengah malam.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Krishna bersama timnya mendatangi rumah duka.

Dia berbicara cukup serius dengan beberapa anggota keluarga Mirna, termasuk suami dan orangtuanya.

Krishna meminta izin untuk mengautopsi jenazah Mirna yang sudah dirapihkan di dalam peti jenazah berwarna putih

Krishna dan timnya menduga wanita yang tewas usai minum kopi adalah korban pembunuhan. Hal itu yang membuat polisi berniat melakuan autopsi untuk membuktikan dugaan tersebut.

Meski sempat menolak, pihak keluarga akhirnya setuju. Lebih kurang 1,5 jam polisi berdiskusi dengan keluarga Mirna untuk proses autopsi.

Krishna Murti didampingi Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Musyafak serta Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan.

Jenazah Mirna kemudian dibawa ke RS Polri Kramat Jati pada pukul 23.30. Kemudian Minggu (10/1) pukul 02.15, jenazah sudah selesai diautopsi. "Hasil autopsinya signifikan," kata Krishna (Tribunnewsbogor/ote)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini