TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Temuan pendarahan di leher Allya Sisca Nadya (33) disinyalir relevan dengan tindakan terapi yang dilakukan korban dugaan malapraktik.
Anak bungsu dari empat bersaudara itu mengikuti terapi chiropractic.
Pernyataan itu disampaikan Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Musyafak.
"Dalam pelaksanaan autopsi terdapat resapan darah yang merupakan pendarahan dan titik pendarahan pas. Barangkali tindakan atau perlakuan Chiropractic. Jadi agak relevan," tuturnya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (13/1/2016).
Dia mengaku petugas medis tak dapat menyampaikan penyebab pendarahan itu.
Sebab, saat korban mengalami pendarahan tak langsung dilakukan pengobatan. Tetapi, dia memastikan ada pendarahan.
Dia menyayangkan tindakan autopsi dilakukan setelah lima bulan korban dugaan malapraktik itu dikebumikan.
Sehingga untuk kepastian penyebab kematian itu tak bisa disampaikan karena memang sudah cukup lama.
Dia menduga ada beberapa penyebab kematian korban. Dugaan pertama, akibat adanya pendarahan itu merangsang baru reseptor, yaitu titik saraf yang ada di kanan kiri leher.
"Baru reseptor berfungsi mengontrol tekanan darah karena tertekan, terangsang dan sebagainya menurunkan atau terjadi hipotensi. Ini sedikit relevan karena sebelum meninggal diawali koma," kata dia.
Sementara itu, dugaan kedua, adanya pendarahan itu menekan batang otak sehingga menyebabkan sebelumnya koma. Adanya pendarahan yang terjadi di batang dasar tengkorak atau servical atau tulang leher bagian atas.
Setelah mengautopsi jenazah Allya Sisca Nadya (33), aparat kepolisian menemukan adanya pendarahan di leher bagian atas.
Tindakan medis itu dilakukan di TPU Tanah Kusir pada Rabu (13/1/2016) sekitar pukul 07.30 WIB-13.00 WIB. Kabid Dokkes Polda Metro Jaya, Kombes Musyafak memimpin autopsi.
"Hasil pelaksanaan autopsi ditemukan resapan darah di otot-otot dan jaringan lunak di leher depan ke bawah. Didapatkan pendarahan di leher bagian atas yaitu di servikal 1-2," tutur Musyafak di Mapolda Metro Jaya, Rabu (13/1/2016).
Resapan sampai ke cekungan selangkah ke arah kiri sampai ke leher belakang mulai setinggi dasar tengkorak, yaitu servikal 1 atau tulang leher 1 dan tulang leher 2 sampai batas bawah leher.
Lalu, didapat resapan darah paling hitam mencolok warnanya, yaitu terletak setinggi tulang leher 1 dan tulang leher 2. Artinya, kata dia, pusat perdarahan di servikal 1 dan servikal 2 sebelah kiri, di mana disitu ada pembuluh darah arteri vertebralis.
Selain itu, dia melanjutkan, petugas medis menemukan resapan darah pada otot dada sebelah kanan mulai tulang selangka sampai tulang iga ke 7 dari depan dan samping.
"Jadi dari hasil autopsi itu ada resapan darah ini tanda tanda ada perdarahan di sana yang cukup luas, ini temuan ya," kata dia.
Dia menyayangkan proses autopsi itu dilakukan setelah korban dimakamkan selama lima