TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Keluarga Rais Karna (37), korban penembakan di Sarinah, tidak diizinkan lagi menempati rumah kontrakannya di Jalan Ken Arok, Kampung Klered, Bojong Gede, Bogor, lantaran korban diduga teroris oleh pemilik kontrakan.
Menurut ibunda Rais, Neneng (60), pemilik kontrakan memberi tenggat waktu tiga hari kepada keluarga almarhum Rais Karna untuk mengosongkan kontrakan tersebut.
"Rais enggak pernah nunggak bayar kontrakan setiap bulannya. Istri dan kedua anak Rais tinggal di rumah saya dulu buat sementara," ujar Neneng sambil meneteskan air mata saat diwawancarai KOMPAS.com, Senin (18/1/2016).
Neneng menuturkan, sampai hari ini, pemilik kontrakan belum memberikan informasi mengenai izin untuk tetap menempati kontrakan tersebut.
Hal senada dituturkan tetangga rumah Rais, Mujiono.
Dia menyesalkan tindakan pemilik kontrakan yang tidak lagi mengizinkan keluarga Rais menempati kontrakannya.
"Saya kaget banget pas dengar keluarga Rais mau diusir dari kontrakan. Rais itu orang baik, bukan teroris. Seharusnya yang punya kontrakan ngertiin, bukan malah ngusir," ujarnya.
Rais yang merupakan tulang punggung keluarga meninggalkan seorang istri, Laili Herlina, dan dua anak yang masih sangat kecil, yakni Siti Ataya Ramadhani (5) dan Keyanu Aprilia (2).
KOMPAS.com/Akhdi Martin Pratama