TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana pembangunan dua jalan layang atau fly over di Semanggi, Jakarta Selatan akan dilakukan pada Maret 2016 mendatang.
Saat ini proses pembangunan masih dalam tahap lelang yang dilakukan oleh pihak swasta.
Dimana semua dana pembangunan merupakan kewajiban pengembang. Saat ini ada dua kuping di fly over Semanggi.
Untuk mempercantik ikon Ibukota Jakarta itu, maka Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggandeng pihak swasta untuk mengerjakan pembangunan dua fly over melingkar (loope-red) di ikon Semanggi itu.
Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Simpang Tak Sebidang Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Heru Suwondo mengatakan saat ini proses pembangunan sudah dalam tahap lelang.
Beberapa pengembang sudah melakukan lelang. Namun, dia enggan menyebutkan siapa pihak ketiga yang melakukan lelang pembangunan dua fly over itu.
"Semanggi itu tidak menggunakan APBD karena dari pihak swasta. Pemenangnya belum ada dan harus lelang dulu. Pembangunan itu sesuai permintaan Gubernur DKI Jakarta," kata Heru saat dihubungi Warta Kota di Semanggi, Jakarta Selatan, Selasa (26/1/2016).
Menurutnya, bentuk dari dua fly over itu melingkar. Pihak Dinas Bina Marga DKI hanya bertugas sebagai controling.
Karena perencanaan dan pendanaan semuanya full dari pihak pengembang.
"Bentuknya lop melingkar. Setelah pemenang ditentukan langsung jalan pembangunan. Kita belum tau anggaran, karena perencansaan full swasta. Kami hanya bertugas monitoring," tuturnya.
Pembangunan dua fly over itu bertujuan untuk mengurai kemacetan yang berada di seputar Semanggi baik dari arah timur atau barat.
Setiap harinya kemacetan kendaraan selalu menghantui wilayah tersebut.
"Pada bulan Maret 2016 mudah-mudahanlah ini diperkirakan akan dibangun. Tentunya setelah pemenang lelang," ungkapnya.
Dua fly over itu akan memiliki panjang masing-masing 1 kilometer.
Dengan tinggi fly over dari jalan sekitar 5,1 meter. Sehingga, arus kendaraan dari arah Cawang ke Monas atau dari Grogol ke Blok M bisa melintasi jalan layang itu.
"Kalau dari arah Cawang belok kiri dan melambung ke atas untuk menuju Monas. Sedangkan dari Barat atau Grogol ke Blok M bisa belok kiri dan melambung," tuturnya.
Saat ini, kata dia, dua kupingan fly over Semanggi sudah tidak dapat menampung kendaraan. Sehingga, kerap terjadi kemacetan yang cukup padat di wilayah tersebut.
Oleh sebab itu, diharapkan pada pertengahan 2017 dua fly over yang akan membentuk bunga Semanggi itu bisa mengurai kemacetan yang ada.
Survei Lapangan
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Risyapudin mengatakan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, bakal melakukan survei untuk mengetahui presentase kemacetan yang terjadi di Semanggi.
Sehingga, pihaknya bisa mengetahui presentase kemacetan yang bisa berkurang dengan berdirinya jembatan layang itu.
"Kami akan survei dulu untuk mengetahui berapa persen kemacetan akan berkurang," katanya.
Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Pemerintah DKI Jakarta terkait pembangunan jembatan layang tersebut.
Terkait konsepnya, nanti kendaraan dari arah Ratu Plaza menuju ke Cawang tidak harus melewati putaran atau jalan di bawah Jalan Gatot Subroto lagi.
Jadi bisa langsung naik fly over dan belok ke kanan menuju Cawang. Begitu juga dari arah Slipi yang mau masuk ke Jalan Sudirman atau Kebayoran Baru.
Dia menegaskan, pembangunan fly over di kawasan Semanggi nanti setidaknya mengurangi kepadatan di wilayah tersebut.
"Walaupun tidak sepenuhnya menghilangkan kemacetan tetapi setidaknya pembangunan fly over tersebut mengurangi kepadatan," ungkapnya.
Namun, Polda Metro Jaya belum mendapatkan kepastian dengan proyek pembangunan fly over tersebut. "Sampai saat ini belum masuk ke sini Polda Metro Jaya, tetapi kalau memang jadi kita sangat menyetujui," tuturnya.(bin)