TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Edi Darmawan Salihin mengaku kedatangannya untuk mencari tahu sejauh mana kelanjutan pengungkapan kasus yang menyebabkan anaknya Wayan Mirna Salihin (27), tewas.
Selain itu kedatangnya juga untuk membantu polisi dalam mencari data-data yang mendukung pembuktian.
"Saya kesini untuk meminta keterangan sampai dimana (kelanjutan kasus) , apa yang saya bisa bantu untuk mencari data-data," ujarnya di Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jumat (5/2/2016).
Pasalnya menurut Darmawan dirinya memiliki sejumlah data yang tidak dimiliki kepolisian.
Data tersebut ia cari sendiri, termasuk ke Australia.
Beberapa data yang didapat dari Australi bahkan menurut Darmawan sangat penting.
"Itu data dari Australia sangat vital," katanya..
Sementara itu Direktur Kriminal Umum Polda Metro, Kombes pol Krishna Murti mengatakan apabila ada korelasinya dengan pemeriksaan yang dilakukan, data yang dimiliki kepolisan dan yang dimiliki keluarga Mirna, akan disinkronkan.
"Nanti sinkronkan saja," ujarnya.
Namun Krishna enggan menjelaskan apakah data yang yang tidak dimiliki kepolisian termasuk pesan instan WhatsApp dari Jessica terkait soal ciuman.
"Kalo materi saya engga bisa bicara," katanya.