News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polemik Kalijodo

Senin, Ahok dan Kapolda Rapatkan Penertiban Kalijodo

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Minggu (14/2/2016), ratusan personel gabungan, yakni Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Polisi, dan Tentara Nasional Indonesia (TNI), menggeruduk kawasan prostitusi Kalijodo dan memberikan surat peringatan.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI tampaknya tidak main-main dengan rencana pembongkaran kawasan prostitusi Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara.

Untuk membahas masalah itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan melakukan rapat bersama Kapolda, Pangdam Jaya, dan beberapa pihak terkait, di Mapolda Metro Jaya, Senin (15/2/2016) besok.

"(Pembahasan pembongkaran) Kalijodo, Senin. Pak Kapolda akan pimpin rapat koordinasi," kata Ahok saat menerima pesarta Qlue Indorunners, di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (13/2) pagi.

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian menegaskan mendukung langkah Gubernur DKI Jakarta untuk menertibkan Kalijodo.

Tito menegaskan bahwa kawasan Kalijodo kelak akan steril dari aksi premanisme dan minuman keras.

Keputusan tersebut disampaikannya atas alasan sederhana, yakni dirinya tidak ingin adanya aksi premanisme dan peredaran minuman keras di wilayah Ibukota.

Sebab, merujuk pada kasus kecelakaan Toyota Fortuner bernomor polisi B201RFD yang dikendarai oleh Riki Agung Prasetyo di Jalan Daan Mogot Raya pada Senin (8/2) lalu, awal mula tragedi diketahui justru bersumber dari lokalisasi Kalijodo.

"Saya yakinkan (Kalijodo-red) akan dibongkar, kami tak ingin Jakarta dijadikan sarang kejahatan, kemarin kita liat sendiri ada kasus Fortuner, mabuk dari sana nabrak empat orang mati. Saya dukung sepenuhnya (penggusuran Kalijodo -Red). Mekanismenya nanti kita akan bicarakan dengan Pemprov DKI, Kodam Jaya dan Polda. Kami siapkan pasukan sebanyak mungkin menghadapi premanisme. Justru itu jangan sampai didiamkan terus menerus," tegasnya. (suf/dwi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini