TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah provinsi DKI Jakarta diingatkan untuk memperhatikan anak-anak yang masih bersekolah bila warga Kalijodo yang memiliki KTP DKI direlokasi ke Rumah Susun (Rusun).
Senator asal DKI Jakarta Fahira Idris mengatakan warga tentu gusar dan bingung memikirkan nasib mereka dengan rencana penggusuran Kalijodo.
"Kegusaran itu harus dijawab Pemprov DKI Jakarta, salah satunya memudahkan dan memfasilitasi anak-anak mereka pindah ke sekolah yang baru,” ujar Fahira Idris dalam rilisnya, Selasa (16/2/2016).
Fahira mengatakan, dirinya mendukung niat Pemprov DKI Jakarta yang akan menempatkan warga Kalijodo ke rusun-rusun dan juga rencana memberi bantuan modal dan pelatihan usaha.
Tetapi, soal nasib anak-anak di sana yang masih bersekolah juga harus dipikirikan solusinya dan disosialisasikan kepada warga agar satu persatu kegusaran mereka bisa berkurang.
“Memulai kehidupan baru, tempat tinggal baru, merintis usaha baru itu kan deg-degan ya," ucapnya.
Tentunya kekhawatiran pasti menghantui warga kalijodo karena ada keluarga yang harus diberi makan dan anak yang harus diberi pendidikan.
"Makanya, Pemprov DKI berdialog secara intens lah sebelum penggusuran," ucap dia.
Ia berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan suasana yang bisa menyejukan warga Kalijodo.
"Jangan keluarkan komentar-komentar yang membuat suasana semakin panas, apalagi sampai ancaman ngirim tank dan sebagainya,” ucap Wakil Ketua Komite III DPD RI ini.
Untuk mengikis kekhawatiran warga akan kehidupan barunya usai dilakukan penggusuran, Fahira menyarankan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendatangi warganya di Kalijodo bicara dari hati ke hati.
Jangan hanya menugaskan wali kota atau mengirim polisi dan tentara saja.
“Pokoknya, sedapat mungkin tidak terjadi bentrokan saat penertiban nanti," ujarnya.
Dikatakan dia, memimpin itu seni berkomunikasi dan mempersuasi rakyat.
Kalau gubernur langsung datang, penghuni juga pasti merasa diperhatikan dan kekhawatiran mereka bisa hilang.
"Sampaikan pilihan-pilihan alternatif penghuni setelah penggusuran dan yakinkan mereka akan mendapat kehidupan dan lingkungan yang lebih baik lagi,” jelas Fahira.