TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kawasan Kalijodo tepatnya di RT 07 / RW 10 Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat akan dibongkar.
Pemkot Jakarta Barat melakukan sosialisasi dan pengumpulan data di lapangan untuk proses penertiban tersebut.
Baca Juga: Kemarin Pakai Kalung Emas, Hari Ini Daeng Azis Pakai Topi Koboi
Surat edaran penertiban yang ditandatangani oleh Wali Kota Jakarta Barat, Anas Efendi pun sudah dilayangkan pada Selasa (16/2/2016) ini.
Camat Tambora, Djaharudin beserta pasukannya langsung terjun ke tempat yang tersohor dengan prostitusinya itu.
"Ini baru tahap pemberitahuan dan sosialisasi. Kami sedang melakukan pengumpulan data pasti di lapangan," ujar Djaharudin kepada Warta Kota di Kalijodo pada Selasa (16/2/2016).
Ia bertatap muka langsung dengan para warga Kalijodo ini. Mereka saling berinteraksi terkait rencana pembongkaran tersebut.
"Pada prinsipnya warga menerima. Namun masyarakat di Kalijodo ini memohon agar bisa direlokasi ke tempat yang layak dan tidak jauh dari lokasi," ucapnya.
Sementara itu Ketua RW setempat, Kunarso Suro Hadi Wijoyo mengungkapkan kekesalan soal penertiban ini.
Ia menyesali akan rencana Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama yang membongkar kawasan Kalijodo menjadi ruang terbuka hijau.
"Ahok harusnya itu lihat ke bawah, kami ini rakyat kecil," kata Kunarso.
Kunarso pun menggeleng - gelengkan kepalanya lantaran di lingkungannya ini penuh disesaki para aparat.
Ia tak habis pikir mengapa untuk menertibkan Kalijodo saja dikerahkan ratusan petugas gabungan seperti itu.
"Memangnya mau perang sampai kerahkan pasukan," tuturnya.
Kunarso menyatakan hingga saat ini belum ada pemberitahuan soal penutupan Kalijodo di wilayahnya.
Surat edarkan yang dilayangkan mengenai penertiban menutut Kunarso tidak ada kata penetupan sementara.
"Belum ada informasi soal penutupan. Semalam memang banyak petugas pengamanan yang jaga - jaga. Tapi memang belum ada penutupan di daerah ini," paparnya.