TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polres Metro Jakarta Pusat menelusuri penyebab tewasnya Bagus Budiwibowo, karyawan Telkom. Untuk mengungkap tewasnya Bagus, aparat kepolisian berupaya mencari telepon genggam milik korban.
"Kami sedang mencari tahu keberadaan handphone-nya," tutur Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Siswo Yuwono, Selasa (16/2/2016).
Telepon genggam dapat membantu aparat kepolisian mengungkap korban terjatuh dari Metromini 640 jurusan Pasar Minggu-Tanah Abang atau didorong setelah dirampok.
"Apakah benar korban jatuh atau didorong setelah dirampok," kata dia.
Aparat kepolisian akan meminta keterangan keluarga korban pada Selasa ini. Ini dilakukan untuk mencari tahu apakah ada barang korban yang hilang.
"Kami tak tahu apa korban membawa handphone atau tidak. Kami akan meminta keterangan keluarga," tutur Kanit Laka Lantas Polres Metro Jakarta Pusat, AKP Bremen Enrico.
Aparat Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Pusat menetapkan status tersangka Muhammad Sasih, sopir Metromini 640 jurusan Pasar Minggu-Tanah Abang.
Penetapan status tersangka karena pelaku mengarang cerita mengenai kematian Bagus Budiwibowo. Sasih bersama Endang, kernet, berbohong tewasnya karyawan Telkom bernama Bagus Budiwibowo saat menumpang metromini. Mereka menyebut Bagus dirampok di atas Metromini.
Untuk sementara Muhammad Sasih mendekam di ruang tahanan Mapolres Metro Jakarta Pusat. Dia dijerat Pasal 310 ayat 4 Juncto Pasal 124 ayat 1 huruf B Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.