TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Isak tangis keluarga warnai kepergian Bripka Aris Dinanta, seorang polisi yang terkena tembak oleh oknum tidak dikenal pada penggrebekan di bandar narkoba, beberapa waktu lalu.
Ibunda dan istri Bripka Aris Dinanta tidak henti menangis dan terus melantunkan ayat kursi di ruang tunggu Kamar Jenazah RSCM, Jakarta.
Puluhan rekan polisi lainnya juga turut hadir untuk mengurus jenazah yang sudah hampir sebulan di rawat di RSCM tersebut.
Korban, diketahui telah tertembak di bagian dada kanan pada saat penggrebekan terjadi.
Jenazah Bripka Aris kemudian akan disemayamkan di TPU Tegal Alur, Jakarta.
Perwakilan keluarga korban, Ifan mengatakan bahwa korban Bripka Aris meninggal karena lukanya tidak kunjung sembuh.
"Tadi pukul 09.20WIB dinyatakan meninggal oleh pihak RSCM, ini kami akan bawa ke rumah duka terus langsung dibawa ke TPU Tegal Alur," ujarnya di RSCM, Jakarta, Kamis (18/2/2016).
Diketahui bahwa pada penggerebekan banda narkoba di wilayah Koja, Jakarta Utara pada 23 Januari lalu, terdapat dua orang yaitu Ipda Suprihatin dan Bripka Aris Dinanta yang ditembak oleh oknum tidak dikenal.