News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Gerindra Bantah Buka Peluang Dukung Ahok di Pilkada DKI

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menaiki mobil usai memenuhi panggilan di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Kamis (25/2/2016). Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mendatangi Bareskrim untuk memenuhi panggilan pemeriksaan sebagai saksi untuk kasus dugaan korupsi pengadaan 49 paket uninterruptible power supply (UPS) dalam APBD-P DKI Jakarta 2014. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPD DKI Partai Gerindra Mohamad Taufik membantah bahwa partainya membuka peluang mendukung calon petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.

Sebelumnya Politikus Gerindra Desmond J Mahesa mengatakan Gerindra membuka peluang unduk mendukung Ahok. Pernyataan itu langsung dibantah oleh Taufik.

"Tidak lah. Tidak Benar. Tidak apa-apa Desmond bilang gitu," ujar Taufik di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Senin (29/2/2016).

Setiap partai memiliki mekanisme sebelum mendukung seorang calon di Pilkada, yakni melalui mekanisme penjaringan.

Sampai hari ini, kata Taufik, nama Ahok tidak terdaftar di kandidat penjaringan calon gubernur dari Gerindra.

Dari delapan nama kandidat, baru Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang secara resmi mengundurkan diri dari pencalonan.

"Saya dapat suratnya dikirim ke saya. Saya tidak ada masalah dan Gerindra tidak menghawatirkan apa-apa. Kita yakin siapa pun yang diusung Gerindra pasti jadi pemenang," katanya.

Kini calon yang tersisa selain Taufik, ada Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Ketua Komisi D DPRD DKI Muhammad Sanusi, Mantan Pangdam Jaya Mayjen (Purn) Sjafrie Syamsudin, Anggota Dewan Pembina Gerindra Sandiaga S Uno, Anggota DPR RI Biem Benyamin, dan Sekda Provinsi DKI Saefullah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini