TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tugas Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memang tidak sedikit. Selain promosi, menggali originasi, mengembangkan destinasi, memperkuat industri, masih ada satu PR yang tidak bisa dibilang enteng.
Yakni, menaikkan level kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata yang siap bersaing di global standart.
"Inilah alasan mengapa kami punya STP Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung dan Bali. Juga punya Akpar Akademi Pariwisata Medan dan Makassar. Kemenpar akan membangun lagi Politeknik Pariwisata di Palembang dan Lombok. Tujuannya untuk memperkuat dan memperbanyak tenaga kerja di sektor pariwisata," jelas Menpar Arief Yahya.
Deputi Bidang Kelembagaan dan SDM, Ahman Sya menambahkan, per Oktober 2015 lalu pihaknya sudah meneken kerjasama dengan Kemenaker.
"Kami sudah berjalan dengan target menggenjot 3.040 SDM Pariwisata,” ujar Ahman Sya, Sabtu (5/3).
Kerjasama dengan Kemenaker lebih luas konteksnya. Ahman menjelaskan, ruang lingkupnya universal untuk mendapatkan teknis kerja yang baik di internal Kemenpar.
”Dengan Depnaker, kami berkoordinasi dan kerjasama dalam penyusunan standard kompetensi, fasilitasi pendirian LSP, pelatihan bahasa asing dan sebagainya,” ujar pria yang meraih S2-nya di Belgia itu.
Nah, untuk urusan teknis dalam meningkatkan SDM Pariwisata mitra utama Kemenpar adalah LSP alias Lembaga Sertifikasi Profesi.
”Standard yang kami canangkan adalah, bagaimana kami harus fokus dengan sertifikasi SDM berstandard MEA dan pelatihan dasar SDM, LSP yang bergandengan dengan kami,” tuturnya.
Saat ini, sebanyak 35 ribu SDM sedang dinaikkan level kualitasnya agar mampu menyambut wisatawan dan menghadapi perkembangan global Pariwisata dunia.
"Kami bekerjasama dengan LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi, Red) untuk menjalankan program ini, dan kami memfasilitasi serta mendanai program mereka, agar mampu bersaing dengan baik di kondisi Pariwisata Indonesia terkini," ungkap Ahman Sya.
Kata Ahman, saat ini ada 35 ribu SDM dari berbagai profesi, sedang melaksanakan uji kompetensi dari berbagai profesi di seluruh Indonesia.
"Terutama di tiga great yang kami maksimalkan. Great itu adalah, great Batam, great Jakarta dan great Bali," katanya.
Spesifikasi jumlahnya, masih kata Ahman, di Bali sebanyak 11.150 orang, di Jakarta 15.650 orang sedang di Batam uji kompentensi bekerjasam dengan LSP diikuti sebanyak 8200 orang dari berbagai profesi.
"Ini meningkat dua kali lipat dari tahun yang lalu, tahun lalu uji kompetensi SDM ini diikuti oleh 17.500 orang," kata Ahman.
Materi uji kompetensi pun, pihak Kemenpar terus meng-upgrade kondisi Pariwisata secara dewasa dan melihat perkembangan jaman yang terjadi.
"Kami lakukan standarisasi yaitu menciptakan manusia yang siap menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA,Red), jangan sampai mereka kalah dari SDM negara lain," jelasnya.
Sementara, profesi-profesi yang saat ini digenjot oleh Kemenpar bekerjasama dengan LSP adalah, Hotel dan Restoran, Pemandu Perjalanan Wisata, Pelaku Spa, Jasa Boga, Tur Leader, Pemandu Ekowisata, Mice, Pemandu Arung Jeram, Pemandu Selam, Pemandu Museum, dan Pemandu Out Bond.
Kementerian juga tidak menutup pihak lain dalam hal ini pihak swasta untuk melaksanakan uji kompetensi, meningkatan SDM profesi sama halnya yang sedangkan dilakukan oleh Kemenpar bekerjasama dengan LSP.
"Namun tentunya kami memberikan benang merah, dan standarisasinya, terutama dalam menciptakan manusia Pariwisata yang siap menghadapi perubahan global di tanah air," kata Ahman.
Uji kompetensi saat ini masih berlangsung di tiga great.
"Kami targetkan semua tercapai dan bisa selesai di bulan Juni," selorohnya.