Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penemuan tumpukan kulit kabel di Jalan Medan Merdeka Selatan masih misterius.
Petugas masih berupaya mengungkap penemuan kulit kabel yang menyebabkan genangan air di area ring satu tersebut.
Serangkaian upaya penyelidikan telah dilakukan aparat Polda Metro Jaya, PLN, Telkom, dan Dinas Tata Air DKI Jakarta.
Rencananya, temuan petugas selama seminggu penyelidikan akan digelar di rapat analisa dan evaluasi.
"Kami melakukan penyelidikan dulu. Ini belum tuntas. Mungkin hari ini sedang dipimpin oleh Pak Dir Reskrimsus dengan teman-teman dari PLN dan Telkom," tutur Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes M Iqbal, Minggu (6/3/2016).
Selama dua hari terakhir, dia menjelaskan, petugas menyisir di gorong-gorong yang berada di kawasan Medan Merdeka. Ini dilakukan untuk memetakan lokasi. Ada beberapa temuan yang didapat.
Namun, karena masih melakukan penyelidikan, Iqbal tak dapat mengungkap temuan kepada publik. Menurut dia, petugas berupaya mengungkap temuan kulit kabel yang telah diangkut oleh 22 truk itu.
"Kami berupaya maksimal menyelidiki dan untuk membuat terang benderang apa sebenarnya temuan ini. Apakah ada perbuatan tindak pidana," kata dia.
Berdasarkan penyelidikan sementara Polda Metro Jaya dan Dinas Tata Air Provinsi DKI Jakarta, tumpukan kulit kabel di Jalan Medan Merdeka Selatan, merupakan kepunyaan PLN.
Tumpukan kulit kabel itu tak diambil karena biaya pengangkatan lebih mahal daripada harga ekonomis dari kabel-kabel bekas yang sudah bertahun-tahun tersebut.
Sehingga para pemulung mengambil tumpukan kabel untuk mencari tembaga atau timah. Bungkusan kabel ditinggal di tempat. Tumpukan kabel menimbulkan genangan air.
Namun, General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya, Syamsul Huda, mengatakan diameter pelindung (armour) kabel yang ditemukan menumpuk di Jalan Medan Merdeka Selatan bukan milik PLN.
Dia menjelaskan, jenis kabel dipasang PLN dalam 20 tahun terakhir berjenis XLPE 3x240 mm2 dengan armour 10 cm, sedangkan pelindung kabel di selokan atau gorong–gorong di Jalan Medan Merdeka Selatan berdiameter 3-5 cm.