TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gerhana Matahari Total mencapai puncaknya sekitar pukul 07.22 WIB di puncak atap Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Staf Sub Divisi Program Pendidikan PP IPTEK, Sri Wahyu Cahya Ningsih kembali menjelaskan puncak gerhana tersebut terjadi hanya sebentar.
"Sekitar dua menit. Gerhana di Jakarta hanya sebagian," kata Ningsih di PP IPTEK TMII, Jakarta, Rabu (8/3/2016).
Untuk memfasilitasi pengunjung, PP IPTEK menyediakan empat teleskop. Rinciannya tiga teleskop tipe celestron dan satu tipe coronado.
"Teropong dilengkapi dengan filter matahari sehingga pengunjung dapat mengikuti kegiatan ini dengan aman," kata dia.
Pantauan Tribun, puncak gerhana matahari total tersebut memang terjadi hanya sebentar. Matahari terlihat memerah membentuk bulan sabit. Pengunjung pun berusaha memaksimalkan melihat momen langka tersebut.
Sebagian dari mereka menggunakan kaca mata yang disediakan PP IPTEK sementara sebagian melihat melalui layar monitor. Pasalnya, PP IPTEK hanya menyediakan 40 kaca mata sementara pengunjung melebihi jumlah tersebut.
Mereka terlihat antisas mengikuti pergerakan bulan yang perlahan-lahan menutup matahari hingga mencapai puncaknya. Para pengunjung juga mendapat penjelasan dari staf PP IPTEK mengenai proses gerhana matahari dan akibatnya bagi mata apabila melihatnya melalui mata telanjang.
PP IPTEK sendiri mulai meneropong pada pukul 06.00 WIB dan berakhir pada 08.30 WIB. Sementara pergerakan bulan terlihat mulai menutupi matahari dari atas mulai sekitar pukul 06.00 WIB.