Laporan Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM, TANGSEL - Tak ada kacamata khusus, bekas foto rontgen pun jadi.
Itulah yang dilakukan warga Perumahan Taman Fasco di Ciputat, Tangerang Selatan, untuk memandang pesona gerhana matahari, Rabu pagi (9/3/2016).
Mereka bergantian memandang dengan cara mengintip gerhana dari titik foto rontgent yang paling gelap.
"Ngapain pakai kacamata khusus. Ini sudah cukup untuk menahan silau gerhana. Ini kelihatan bagus banget, bentuknya gerhana sabit," kata Nunung Agung Nugroho, Ketua RW 22 di perumahan Taman Fasco, Tangsel, saat memobilisasi warganya memandang gerhana.
Mulai dari ibu-ibu, bapak-bapak hingga anak-anak kecil lantas berebutan memegang foto rontgent.
Warga Taman Fasco, Ciputat, Tangerang Selatan ramai-ramai pantau gerhana matahari pakai bekas foto rontgent, Rabu (9/3/2016) pagi.
"Awas, jangan salah cara melihatnya. Cari titik paling gelap di foto rontgen-nya, baru intip gerhana, biar nggak silau," seru Yayuk Dian, seorang ibu rumahtanga, menyerukan pada anak-anak yang berebutan mengintip gerhana.
Intan Irawati, seorang ibu muda lainnya, merasa takjun melihat gerhana dari foto rontgen.
"Benar-benar enak dilihatnya pakai ini (foto rontgent). Nggak ada silau-silaunya sama sekali. Matahari bentuknya sabit," celetuknya.
"Tapi sayangnya, daerah kita nggak bisa lihat gerhana sempurna (total)," imbuhnya.
Sebelum ramai-ramai memandang gerhana matahari, warga terlebih dulu tunaikan salat kusuf, shalat yang hukumnya sunnah muakkad (sunnah yang ditekankan), untuk menyambut hangat fenomena alam bukti kebesaran Illahi ini.