TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Muslim Abdulrahman (25), wartawan Liputan 6 SCTV menjadi korban perampokan serta pengeroyokan oleh kawanan waria di Jalan Tubagus Angke, Jembatan Manis, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Jumat (11/3/2016) malam.
Bahkan pemuda berusia 26 tahun ini dipaksa untuk kencan dengan komplotan waria tersebut.
"Saya lagi kencing di sekitar TKP (tempat kejadian perkara). Tiba - tiba datang pelaku, kemudian ngajak ngamar (kencan), saya marah enggak mau. Cek cok mulut sama para pelaku itu," ujar Muslim yang kondisinya masih luka-luka menceritakan kejadian naas itu, Sabtu (12/3/2016).
Ia menambahkan waria ini menggeser tas pinggangnya ke arah belakang. Pelaku mengambil uang serta handphone milik korban.
"Saya teriak meminta barang dan uang saya dikembalikan, bencong itu cuma balikin handphone aja. Tapi uang Rp. 500.000 punya saya di dalam dompet tidak ada," ucapnya.
Selanjutnya terjadi perkelahian antara wartawan ini dengan waria. Muslim dikeroyok oleh 5 bencong.
Para waria itu pun secara membabi buta memukul korbannya menggunakan bambu dan kayu.
Korban mengalami luka di bagian tangan dan kakinya.
Saya ketakutan bencongnya ngamuk dan main keroyokan. Saya minta bantuan ke kantor polisi," katanya.
Pihak polisi langsung merespon aduan dari Muslim ini. Aparat segera mendatangi tempat kejadian perkara dan memeriksa beberapa saksi.
Ketiga saksi ini di antaranya Rony (50), Once (52) dan Nanda (22). Mereka juga merupakan waria yang biasa mangkal di Jembatan Manis.
Selanjutnya korban serta para saksi dibawa ke Mapolsek Tanjung Duren, Polres Metro Jakarta Barat guna pemeriksaan lebih lanjut.
"Menurut keterangan saksi yang melihat kejadian itu. Pelaku 2 orang waria bernama Dina dan Lena. Kami masih melakukan pengejaran terhadap tersangka," papar Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren, AKP Antonius.
Penulis: Andika Panduwinata