TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePI), Jeirry Sumampow mengatakan bahwa semua nama-nama yang saat ini ada untuk menjadi bakal calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, tidak ada yang pasti.
Begitu juga petahana, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
"Harus diingat, tidak ada yang pasti di pilkada DKI Jakarta. Mereka yang pasti akan ditentukan oleh KPU nanti. Jadi tidak perlu ada gontok-gontokan saat ini," ujarnya saat ditemui di Kantor KPU, Jakarta, Senin (14/3/2016).
Nama-nama seperti Yusril Ihza Mahendra, Ahmad Dhani, Sandiaga Uno dan Adhyaksa Dault dinilai belum tentu akan mengikuti kontestasi lima tahunan tersebut di DKI Jakarta seiring dengan perjalanan konstelasi politik yang dibangun saat ini.
"Siapa yang akan mengira jika nama seperti Nono Sampono atau Alex Nurdin bisa ikut Pilkada DKI? Padahal pada saat-saat seperti ini, nama mereka tidak diperhitungkan pada 2012 lalu," kata Jeirry.
Begitu juga dengan Ahok yang dinilai bisa saja terganjal pada saat proses verifikasi di KPU karena dukungan yang diberikan tidak valid atau orang yang mendukung sudah pindah karena proses pencoblosan masih satu tahun lagi.
Apalagi, relawan Ahok bisa melakukan kekeliruan pemberkasan karena berkas yang saat ini diberikan oleh Teman Ahok kepada warga, akan disalin kembali sesuai dengan yang ditetapkan oleh KPU DKI Jakarta.
"Nanti kan ada penyalinan lagi dan harus ada materai. Benar atau tidak mendukung dan segala macamnya. Jadi belum tentu juga Ahok bisa ikut pilkada DKI Jakarta," kata Jeirry.