TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sarali (48), seorang pengemudi Taksi Blue Bird menjadi korban aksi sweeping pengunjuk rasa di jalan tol dalam kota depan gedung DPR/MPR pada Selasa (22/3/2016) siang.
Mobil berwarna biru berplat nomor B 1517 KTH bernomor lambung DR 3587 itu mengalami kerusakan di bagian kaca depan dan kaca di posisi duduk belakang.
Sarali sebenarnya tahu hari ini ada aksi unjuk rasa pengemudi angkutan darat menuntut pemerintah menutup kendaraan bermotor berbasis aplikasi.
Namun, sebagai untuk menghidupi keluarga dia terpaksa mencari nafkah dengan cara mengemudikan taksi pada hari ini.
Dia tak menyangka menjadi sasaran amuk massa.
"Saya narik jujur kan beban mental. Saya tak mengetahui aksi sweeping di jalan tol, hanya mengetahui aksi di jalan," tutur Sarali kepada wartawan, Selasa (22/3/2016).
Pada hari ini, dia mengemudikan taksi sejak pagi. Jalur pertama dari Tanah Abang menuju ke Kampung Rambutan.
Sementara itu, saat insiden itu terjadi, dia sedang menuju ke arah Semanggi.
Meskipun menjadi sasaran amuk massa karena tak mengikuti imbauan untuk melakukan aksi unjuk rasa, namun dia tak mempermasalahkan hal tersebut.
Dia berharap pemerintah segera mencari solusi permasalahan transportasi darat.
"Apa boleh buat kondisi seperti ini yang penting saya selamat penumpang selamat," tambahnya.