TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi Maryati alias Tuti yang mengusir pendemo dengan sapu karena merusak taman diapresiasi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Tuti menceritakan saat dirinya berbincang-bincang dengan orang nomor satu DKI itu di ruangannya.
Dia diberikan ponsel dilengkapi kamera oleh Ahok.
"Tadi disuruh makan dulu, sate, soto. Kata Pak Gub (Ahok), 'Saya kasih ponsel, lain kali difoto saja. Nanti saya usirin, saya getok pakai sapu'," cerita Tuti saat dihubungi Rabu (23/3/2016).
Ahok mengajari Tuti menggunakan aplikasi kamera dalam ponsel.
Ahok meminta Tuti agar bisa memotret kemudian melaporkan, bila ada pendemo atau oknum yang merusak tanaman di sekitar Jalan Medan Merdeka Selatan.
"Saya suka getok. Banyak yang sering buang air kecil di rumput. Pak Ahok minta dilaporin yang suka nginjek-nginjek. Tadi dikasih nomornya Pak Ahok untuk melaporkan," ungkap Tuti.
Pekerja Harian Lepas (PHL) Dinas Pertamanan dan Pemakaman dari Suku Dinas Jakarta Pusat tersebut, mengaku sering mendapati oknum yang merusak tanaman.
Dari buang air kecil sembarangan, hingga buang sampah sembarangan.
"Kemarin pas ada yang buang air kecil di pojok, saya bentak. Saya getok pakai sapu saja," ujar Tuti.
Dia mengaku telah bekerja untuk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selama 17 tahun. Wanita yang tinggal di Pondok Gede itu diberikan ponsel pintar bermerek Samsung J5 dari Ahok.
Pada hari sebelumnya, Selasa (22/3/2016), Tuti menggetok seorang pendemo dengan sapu, karena tanaman yang dirawatnya dirusak.
Hingga pada Rabu (23/3/2016) pagi, Tuti melaporkan kejadian itu kepada Ahok.