News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pertunjukkan Wayang Jadi Tontonan yang Memiliki Nilai Budaya Tinggi

Penulis: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pertunjukan wayang kulit

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pariwisata pertama kali menggelar event Semarak Wayang Pesona Indonesia bertempat di Parkir Timur Senayan Komplek Gelora Bung Karno, Jakarta, dalam upaya peningkatan pariwisata nusantara dengan memberikan wadah untuk pengembangan budaya wayang sebagai daya tarik wisata.  

Sekretaris Deputi Pengembangan Pariwisata Nusantara Kementrian Pariwisata, Mumus Muslim mengatakan, seni pertunjukan wayang bukan hanya menjadi suatu tontonan untuk kalangan tertentu saja.

"Namun  juga bisa menjadi tontonan untuk semua kalangan masyarakat, sebagai tontonan yang memiliki nilai budaya yang tinggi dan  layak ditonton oleh siapa saja," katanya saat membuka secara resmi Acara Semarak Wayang Pesona Indonesia 2016 yang berlangsung di Parkir Timur Senayan Jakarta, Sabtu (26/3/2016) tadi malam.

Mumus Muslim mengharapkan pelestarian wayang sebagai warisan budaya dunia UNESCO juga dapat dilakukan di seluruh nusantara karena kesenian wayang dimiliki seluruh daerah.

Pertunjukan wayang diharapkan dapat menjadi salah satu daya tarik wisata.

"Sektor pariwisata harus menjadi leading sector dalam pembangunan perekonomian nasional. Presiden Joko Widodo telah memberi target dalam lima tahun ke depan pariwisata harus tumbuh dua kali lipat dari capaian tahun ini," tegas Mumus.

Semarak Wayang Pesona Indonesia ini menampilkan empat jenis wayang, yaitu; Wayang Ajen, Wayang Kulit Langen Budaya Indramayu, Wayang Kulit Tuton Jawa dan Wayang Golek Mursidin Banten.

Keempat jenis wayang tersebut adalah jenis wayang tradisional yang dimainkan oleh dalang-dalang kondang, namun dalam penyajiannya dikemas secara modern dan profesional, dengan lakon yang disesuaikan dengan kondisi saat ini.

Selain pertunjukan wayang-wayang tersebut, juga diadakan workshop dan pameran seni instalasi wayang.

Dalang dalam lakon-lakon wayang pada Semarak Wayang menggunakan bahasa Indonesia campur bahasa asli daerah, namun jalan cerita dan terjemahannya ditampilkan di layar sehingga penonton yang terdiri dari kalangan pencinta wayang, juga dari paguyuban dari pesantren dari sekolah dan perguruan tinggi, dapat menikmati jalan cerita. 

Modernisasi lain yang dilakukan adalah waktu untuk setiap pertunjukan lakon dipersingkat menjadi satu jam, sementara pertunjukan tradisional biasanya memakan waktu sedikitnya lima jam.

Semarak Wayang Pesona Indonesia 2016, dikelola oleh PT. Visi Inti Prima/Inke Maris & Associates, perusahaan di bidang komunikasi strategis, professional conference organizer dan events management.

Inke Maris, M.A. mengatakan, perkembangan seni budaya yang dipadukan dengan teknologi memiliki peran besar yang memungkinkan sebuah pertunjukan wayang disajikan secara spektakuler.

"Sehingga budaya tradisional dapat dikemas dengan penyajian modern," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini