News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ahok Enggan Komunikasi Langsung dengan Warga Luar Batang

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para peziarah di Masjid Luar Batang, Penjaringan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok enggan melakukan komunikasi dengan warga Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, sebelum melakukan penertiban pada April 2016.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membangun sheet pile atau dinding turap untuk mencegah banjir akibat rob yang kerap terjadi.

Untuk memuluskan rencana itu, penertiban akan dilakukan di RW 01, 02, 03, dan 04 di Penjaringan, Jakarta Utara.

Namun Ahok menyatakan enggan melakukan komunikasi langsung dengan warga.

Terutama dengan pengurus Masjid Keramat Luar Batang yang dirasanya sudah tidak suka dengan Ahok.

"Ngapain? Kalau orang sudah tidak suka sama kamu, tidak demen, dan sudah anggap aku kafir, tidak ada gunanya ngomong sama dia," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (29/3/2016)

Mantan Bupati Belitung Timur tersebut sempat gusar dengan pengurus masjid.

Dia menilai pengurus masjid tidak mengakui renovasi yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 2014 lalu.

Padahal, ucap Ahok, perluasan jalan, penerangan masjid, dan pemugaran guna 'mempercantik' masjid telah dilakukan pihaknya.

"Tinggal punya nurani atau otak tidak? Suruh dia baca kitab suci baik-baik, saya kafir atau bukan," katanya.

"Jadi ini ajaran siapa? Islam apa? Saya lawan karena kamu ajarin agama tidak benar. Merusak Bangsa ini, pondasi bangsa itu jangan dibongkar-bongkar lagi," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Masjid Keramat Luar Batang, Faisal menyebutkan Ahok secara pribadi tidak pernah menginjakkan kakinya di Masjid tersebut, terlebih untuk merenovasi.

Terlebih, Kepala Keamanan Masjid, Muhidin menyebutkan bahwa, Masjid tersebut direnovasi terakhir kalinya di era Gubernur Fauzi Bowo (Foke).

"Terakhir renovasi itu sudah lama, tahun '97. Zamannya Surjadi Sudirdja jadi gubernur. Setelah itu ada lagi zamannya Fauzi Bowo. Zamannya dia itu yang bangun menara. Kira-kira tahun 2010," kata Muhidin.

"Belum ada lagi renovasi. Entah sejak dia jadi Wagub sampai sekarang, belum pernah ada kunjungan. Pernah datang ke sini waktu banjir, tahun 2011. Itu juga nggak sampe masuk ke dalem," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini