Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengaku tidak mengetahui adanya penangkapan yang dilakukan oleh KPK.
"Saya ngga tahu, baru denger berita aja," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (1/4/2016).
Mantan Bupati Belitung Timur tersebut menuturkan seluruh anggota DPRD akan dapat diketahui gaya hidupnya ketika memberikan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) kepada KPK.
Namun, hal tersebut tidak dilakukan oleh banyak anggota dewan di DPRD DKI Jakarta.
"Saya konsisten dari dulu bilang kalau mau jadi pejabat harus lapor LHKPN, kalau lapor LHKPN terus buktikan pajak yang kamu bayar berapa baru kamu pantas ngomong atau teriak-teriak," tegasnya.
Sebelumnya, Ruangan Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi disegel dengan tulisan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hal itu dibenarkan oleh anggota DPRD DKI dari Gerindra Prabowo Soenirman. Menurut dia, ruangan Komisi D memang disegel. Namun dia meminta untuk menunggu klarifikasi dari pihak yang bersangkutan langsung.
"Ya benar (disegel). Tapi kita tunggu kabar selanjutnya," ujar Prabowo saat dihubungi Kamis (31/3/2016) malam.
Prabowo mengaku mendapat kabar dari rekan-rekannya di DPRD, bahwa penyegelan dipasang berkisar pukul 7 hingga 8 malam. Sanusi merupakan bakal calon gubernur DKI Jakarta dari Gerindra.
Dari informasi yang dihimpun Tribunnews.com, operasi tangkap tangan dilakukan KPK. Dengan dua tas besar yang diduga sebagai barang bukti.