TRIBUNNEWS.COM - Penangkapan Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Mohamad Sanusi, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bikin publik kaget.
Betapa tidak, Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI itumerupakan salah seorang sosok bakal calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017 mendatang.
Dalam penangkapannya Kamis (31/3/2016) malam, tiga penyidik KPK dan Sanusi yang mengenakan batik terlihat keluar dari mobil Jaguar warna hitam berpelat nomor B 123 RX miliknya.
Dua tas besar juga ditahan KPK sebagai barang bukti.
Selain itu, ruangan Sanusi di Gedung DPRD DKI Jakarta juga disegel oleh KPK.
Penyegelan itu dibenarkan oleh anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Prabowo Soenirman.
"KPK menyegel sekitar jam 7-8 malam tadi. Ruang Komisi D dan ruangan Pak Taufik di lantai 9 disegel," kata Prabowo.
Berikut fakta-fakta tentang Mohamad Sanusi yang dirangkum TRIBUNNEWS.com dari berbagai sumber:
1. Mohamad Sanusi terlahir pada 4 Juli 1970 di Jakarta.
2. Sanusi menyelesaikan semua pendidikannya di Jakarta. Ia adalah alumnus SD Negeri Sungai Bambu (1983), SMP Negeri 95 Jakarta (1986), SMA Negeri 15 (1989) dan menyelesaikan pendidikan S1-nya di Fakultas Teknik Sipil Institut Sains & Teknologi Nasional, Jakarta pada 1995.
3. Sejak di bangku kuliah, Sanusi terlibat aktif di berbagai organisasi dan kegiatan Kemahasiswaan.
4. Ia pernah menjadi Ketua Book Fair ISTN pada 1991-1992, Ketua Angkatan ’89 Mahasiswa Teknik Sipil ISTN, Ketua HImpunan Mahasiswa Teknik Sipil ISTN pada 1990, Ketua Senat ISTN pada 1988, Ketua Bidang Komunikasi Mahasiswa Teknik Sipil Seluruh Indonesia Regional Wilayah Jabodetabek – Lampung.
5. Pria ini juga pernah menjadi Ketua Bidang Politik Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) DKI Jakarta pada tahun 2002.
6. Sejak 2011 Ia dipercaya sebagai Ketua Umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) DKI Jakarta hingga saat ini.
7. Saat Jokowi menjadi Calon Gubernur tahun 2012 lalu, Sanusi juga menjadi bagian dari Tim Kampanyenya.
8. Pria bertubuh tinggi ini juga pernah memegang jabatan Bendahara DPD Partai Gerindra DKI Jakarta hingga berakhir pada 2014 lalu.
9. Sebelum terjun ke dunia politik, Sanusi tecatat sebagai Pengusaha yang memimpin sejumlah perusahaan yang bergerak di bidang property.
10. Sejumlah perusahaan yang dipegang Sanusi antara lain menjadi Komisaris PT.Citicon Medialand (2005-2007), Direktur Utama Citicon Mitra Bukti Tinggi (2006-2008), dan Direktur Utama Bumi Raya Properti (2008-2010).
11. Lelaki yang kini menjadi Ketua Umum Alumni ISTN ini, saat ini memegang sejumlah jabatan politik di DKI Jakarta.
12. Mohamad Sanusi adalah Ketua Komisi D dan Ketua Fraksi Partai Gerindra di DPRD DKI Jakarta.
13. Di luar kegiatannya sebagai wakil rakyat, Ir.H.Mohamad Sanusi aktif menjalankan kegiatan sosial kemasyarakatan melalui lembaga yang didirikannya sejak 2010 lalu, yaitu Mohamad Sanusi Center disingkat MSC. Profil, informasi dan kegiatan lembaga ini bisa diakses melalui msc.mohamadsanusi.com.
14. Sanusi adalah adik dari Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik.
15. Mobil Sanusi yakni Jaguar bernomor polisi B 123 RX ikut diamankan KPK.
16. Saat Sanusi ditangkap, penyidik KPK turut membawa dua tas besar, belum diketahui isinya.
17. Sanusi, menurut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, memiliki jam tangan supermewah bermerek Richard Mille yang harganya disinyalir di atas Rp1,4 miliar.
18. Dia pernah menyindir bahwa Ahok baru sadar minuman keras bisa membuat nyawa orang melayang.
19. Saat dilantik sebagai wakil rakyat, Sanusi mengendarai mobil Jaguar miliknya, dan mengaku bukan ingin sok-sokan atau bergaya-gayaan.
20. Sanusi, menurut Ahok, memiliki gaya hidup yang sangat mewah.
21. Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta tersebut, kata Ahok, memiliki sejumlah mobil mewah seperti Jaguar, Range Rover, serta Mercedes Benz.
21. Sanusi merupakan Penasehat Komunitas Reog Ponorogo.
22. Dia pernah mengagetkan pengunjung Car Free Day (CFD) di Jalan Sudirman, Thamrin, Jakarta Pusat, karena mendadak datang menaiki reog Ponorogo lengkap dengan pakaian adat yang dikenakannya.
23. Sanusi menyebut Jakarta mengalami krisis kebudayaan yang salah satunya memicu tawuran, pelecehan seksual, korupsi, dan sebagainya.
24. Kader Partai Gerindra itu juga sempat menyindir kebijakan Ahok yang akan menggratiskan sarana transportasi bus TransJakarta.
26. Meski pernah menjadi timses Jokowi, Sanusi sempat menuding Jokowi melakukan korupsi waktu saat menjabat Gubernur DKI dan hendak mencalonkan diri sebagai Presiden.
27. Terkait kasusnya, Sanusi terancam dipecat oleh Partai Gerindra.