TRIBUNNEWS.COM - Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi pernah berbicara mengenai tuduhan korupsi yang dilakukan politisi.
Menurut Bendahara Umum DPD Gerindra DKI itu, koruptor merupakan oknum di partai politik.
"Jangan mencuci otak bahwa partai adalah bandit, korupsi. Itu bukan partainya, tapi oknum tertentu," kata Sanusi di Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (19/3/2016).
Saat itu Sanusi tengah menerangi perihal degradasi partai politik oleh sejumlah kalangan.
Salah satunya bakal calon pemimpin daerah yang tidak melalui partai politik.
Menurut Sanusi, pemimpin daerah harus memiliki sifat kepemimpinan.
Salah satunya yaitu tidak menjelekkan pihak lain.
"Jangan malah mendegradasi partai politik, itu namanya pembodohan kepada rakyat," kata Sanusi.
Jumat ini, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membenarkan bahwa Sanusi ditangkap tangan KPK pada Kamis (31/3/2016) kemarin.
Dasco mengatakan, partainya masih menunggu keterangan resmi dari KPK terkait sejauh mana keterlibatan kadernya dalam tangkap tangan ini.
OTT KPK
Enam orang dibawa ke kantorKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT), Kamis (31/3/2016) malam.
Tiga penyidik KPK dan sejumlah orang yang ditangkap datang menumpang sedan Jaguar berwarna hitam.
Seperti terlihat dalam rekaman tim Metro TV, di dalam bagasi mobil mewah tersebut terdapat dua tas berukuran besar.
Diduga tas tersebut merupakan barang bukti.
Tak berselang lama, setelah kedatangan sebuah minibus masuk ke dalam basement KPK dengan empat penumpang.
Ketua kpk Agus Rahardjo melalu pesan singkat membenarkan bahwa KPK tengah melakukan operasi tangkap tangan.
Namun ia menolak menjelaskan nama-nama orang yang ditangkap.
Namun menurut informasi yang diperoleh, KPK menangkap 6 orang, salah satunya Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Mohamad Sanusi.
(Kompas.com/Kahfi Dirga Cahya/Warta Kota/Theo Yonathan Simon Laturiuw)