TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjelang Pemilukada DKI Jakarta 2017 behembus kabar jika hubungan antara Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan wakilnya Djarot Saeful Hidayat merenggang.
Penyebabnya lantaran keduanya (Ahok dan Djarot) sama-sama akan maju dan bersaing dalam pemilihan gubernur.
Namun, saat berkunjung ke Redaksi Tribunnews.com, Selasa (5/4/2016), Mantan Walikota Blitar Jawa Timur ini menepis kabar tersebut.
"Hubungan saya dan Pak Ahok baik-baik saja," kata Djarot.
Menurut Djarot, hubungan keduanya hingga saat ini berjalan harmonis dan keharmonisan tersebut menurutnya tidak perlu ditunjukkan dengan selalu beraktivitas bersama.
"Kami selalu bagi tugas, tidak pernah gubernur dan wagub dalam satu acara bersama kecuali ada rapim (rapat pimpinan) setiap hari Senin," kata kader PDIP itu.
Djarot memng tidak menampik bahwa hubungan antara gubernur dan wakilnya rentan bermasalah apalagi menjelang pilkada. Dan menurutnya hal tersebut lazim terjadi di beberapa daerah.
Kendati demikian, dirinya yakin jika dia dan Ahok hingga saat ini masih melakukan komunikasi secara baik.
"Saya yakin saya begitu pun Pak Ahok bisa bersikap dewasa dalam berdemokrasi," kata dia.
Diketahui saat ini, Ahok telah mantap untuk kembali maju untuk merebut kursi Gubernur DKI dalam pilgub 2017 mendatang namun bukan menggandeng Djarot tapi dengan Kepala Badan Pengelola dan Keuangan Daerah (BPKAD) DKI Heru Budi Hartono melalui jalur independen.
Djarot sendiri saat ini digadang-gadang maju sebagai calon gubernur diusung oleh PDIP. (Acep Nazmudin)