TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga Jakarta menyambut baik program satu koperasi satu Rukun Warga (RW) yang dicanangkan oleh calon gubernur muda DKI Jakarta dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhamad Idrus.
Seperti yang diungkap oleh Wasna (46), wanita yang berprofesi sebagai penjual nasi uduk dan warung kopi ini merasa senang jika ada koperasi yang bisa memberdayakan warga dan masyarakat.
Dibanding harus simpan pinjam pada bank keliling yang dirasa memberatkan.
“Seneng kalau ada koperasi. Biar bisa bantu-bantu modal yang ga ngeberatin kaya bank keliling” ujar Wasna Jumat(8/4/2016).
Sambutan rasa senang akan program satu koperasi satu RW ini juga dilontarkan oleh Bokel (35) pedagang ayam goreng keliling.
“Ini program yang harus kita perjuangkan. Kalau ada satu koperasi satu RW. Bagus ini programnya. Biar usaha makin berkembang” tuturnya.
Program satu koperasi satu RW ini merupakan salah satu program untuk pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang dicanangkan oleh Muhamad Idrus yang dikenal dengan jargon #JakartaKEREN.
Mengingat masih banyaknya problematika ekonomi yang masih dialami oleh banyak penduduk Jakarta.
Dukungan program Idrus tak hanya datang dari akar rumput, pengusaha muda Ahmad Hariono juga mendukung program kerja Muhamad Idrus.
“Saya sangat mendukung dibentuknya koperasi di masing-masing RW. Saya yakin, program ini bisa memberi manfaat untuk warga, menumbuhkan motivasi, melatih mandiri, memperoleh pinjaman dengan mudah, dan mendidik agar dapat bekerjasama dalam memajukan perekonomian daerah," ujar Ahmad Hariono, yang juga menjabat sebagai Managing Director Graha Inspirasi.
Di tempat terpisah, Muhamad Idrus pun meminta dukungan dari masyarakat untuk bersama mewujudkan program kerja terbaik jika terpilih menjadi guberur DKI Jakarta
“Semoga program-program ini kedepannya bisa kita wujudkan untuk meningkatkan kesejahteraan agar memperkecil kesenjangan antara si kaya dan si miskin. Yang terpenting, dari itu semua bisa menjadi solusi integral kota Jakarta dalam menjawab banyaknya problem yang dihadapi ibukota tercinta ini," ujar Idrus yang disebut pengamat politik sebagai “Darah Baru Jakarta”.