TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Abraham Lunggana yang akrab disapa Haji Lulung, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, mengambil formulir pendaftaran bakal calon gubernur ke DPD Partai Demokrat DKI Jakarta.
Lulung yang merupakan kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar Jakarta itu merasa visi dan misinya sejalan dengan Partai Demokrat.
“Saya sudah baca visi, misi, asas, dan ideologi Partai Demokrat, ini sejalan dengan pikiran semangat saya bahwa apa yang disampaikan pada tentunya akan saya pelajari dan akan saya implementasikan nantinya,” kata Lulung di kantor DPD Demokrat DKI Jakarta, seperti dilansir Kompas.com, Selasa (12/4)
Adapun visi misi Partai Demokrat adalah menciptakan pemimpin yang bersih, cerdas, santun, serta menciptakan pemimpin yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan nasionalisme.
Adapun Lulung mengaku mendapatkan undangan dari DPD Demokrat DKI pada Senin (11/4) malam.
Lulung memutuskan untuk menghadiri undangan dan mengambil formulir pendaftaran cagub Demokrat.
Formulir ini disampaikan kepada Lulung oleh Ketua Tim Pendaftaran Partai Demokrat Krishna Salmun.
“Seluruh warga negara punya hak yang sama dalam pemerintahan dan mencitakan kerukunan beragama. Dua hal ini menjadi semangat kita berdemokrasi,” kata Lulung.
Di sisi lain, Lulung tak menutup kemungkinan apabila dia dipasangkan dengan tokoh manapun.
Sebab, kata Lulung, Partai Demokrat tidak memiliki cukup kursi di DPRD DKI Jakarta untuk mengusung calon gubernur dan wakil gubernurnya sendiri.
Partai Demokrat memiliki 10 kursi di DPRD DKI. Sementara itu, PPP memiliki 10 kursi.
Adapun syarat minimal parpol dapat mengusung cagub dan cawagub sendiri adalah memiliki 20 persen dari total kursi di DPRD DKI Jakarta.
“Sekarang saya ambil formulir pendaftaran dan sudah harus disampaikan kembali pada 22 April. Jadi, kami berusaha berembuk dengan tim kami untuk bisa merealisasikan keinginan Partai Demokrat, mengembalikan formulir pada 22 April,” kata Lulung.
Baru 11 pendaftar
Sementara itu, PDIP telah membuka pendaftaran penjaringan bakal calon gubernur DKI sejak Kamis (7/4). Hingga hari keenam, yakni Selasa (12/4), ada 11 orang yang mengambil formulir pendaftaran seleksi bakal calon gubernur dari PDIP.
“Ada (tambahan pendaftar), jumlah sudah 11,” kata Adi Wijaya, Bendahara DPD DKI Jakarta PDIP.
Menurut Adi, kesebelas orang yang telah mengambil formulir itu berasal dari eksternal PDIP. Belum ada kader partai yang mendaftarkan diri mengikuti penjaringan.
Dari 11 orang tersebut, hanya dua orang yang diketahui memiliki latar belakang politik, yakni Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra dan Pengurus Harian DPP Partai Demokrat Hasnaeni Moein.
Sisanya, menurut Adi, berasal dari masyarakat umum. Hingga Senin (11/4) pagi, pendaftar yang mengambil formulir berjumlah enam orang.
Dengan demikian, ada lima orang lain yang baru mendaftarkan diri setelahnya. Adi mengatakan, siapa pun berhak mengikuti penjaringan ini.
PDIP tidak akan menolak orang yang hendak mendaftarkan dirinya.
“Mereka juga ingin mencoba kali. Oke-oke sajalah, semua orang beranggapan mereka berpotensi. Kalau kita partai, kalau sudah membuka, siapa pun yang daftar harus kami terima,” kata Adi. (Aloysius Sunu)