TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Tempat prostitusi berkedok tempat pijat plus-plus di Jalan Duren Tiga, RT 09 RW 01, Pancoran, Jakarta Selatan, yang pada Kamis (14/4/2016) malam digerebek jajaran Ditreskrimum Polda Metro Jaya tidak hanya melayani satu jenis pelanggan saja, namun juga melayani sesama jenis kelamin.
Dari lokasi tersebut, pihak kepolisian berhasil mengamankan beberapa orang yang terlibat dalam kegiatan prostitusi.
Pengerebekan itu merupakan laporan masyarakat yang mengeluhkan adanya tempat pijat plus-plus di lingkungan mereka. Sehingga, pihak kepolisian dengan sigap langsung melakukan tindakan.
Melalui cara under cover buy, proses penyelidikan dilakukan oleh pihak kepolisian selama beberapa hari belakangan ini.
Ternyata benar saja, di lokasi tersebut kerap dijadikan lelaki hidung belang untuk melampiaskan hawa nafsunya.
Bermodalkan uang antara Rp 200.000 sampai Rp 300.000, para tamu yang berasal dari berbagai kalangan, menikmati tubuh dari para terapis (tukang pijat plus-plus).
Bahkan, bukan hanya lawan jenis, tempat panti pijat plus-plus itu juga melayani prostitusi seks sesama jenis. Hal ini mengagetkan segala pihak.
Kasubdit Renakta Polda Metro Jaya AKBP Suparmo mengatakan, pihaknya mendapat laporan dari warga adanya tempat spa yang diduga sering dijadikan tempat prostisusi, alhasil polisi pun melakukan penggerebekan terhadap tempat pijit tersebut.
"Iya semalam kami ungkap prostitusi di tempat spa. Ada lima gigolo dan enam penari striptis. Yang gigolo untuk melayani lelaki juga. Jadi sesama jenis," ujar Suparmo dalam pesan singkatnya, di Jakarta, Jumat (15/4/2016).
Penggerebekan tersebut diketahui berasal dari laporan warga sekitar yang mencurigai adanya bisnis prostitusi di dalam tempat spa yang berada di kawasan Pancoran. Dan diketahui tempat tersebut sudah beroperasi sekitar selama satu tahun dengan menawarkan prostitusi sesama jenis.
"Udah lama, udah setahunan lebih. Iya, warga itu melapor bahwa ada tempat spa tapi buat melakukan hal-hal seperti itu. Itu untuk laki-laki disitu bisa," ucapnya.
Untuk para gigolo yang disediakan di tempat spa tersebut dipasang dengan berbagai tarif untuk melakukan perbuatan prostitusi.
"Untuk tarifnya (gigolo) kalau blowjob Rp 200.000, oral seks Rp 300.000," kata dia.
Pihak kepolisian mengamankan lima gigolo, enam penari striptis, dan dua mucikari. Saat ini tengah diperiksa oleh jajaran Polda Metro Jaya untuk didalami lebih lanjut kasusnya.
"Selain itu, ada muncikari sudah diamankan juga. Ada dua, namanya Azis apa siapa itu, dan Amel atau siapa. Dua orang pokoknya diamankan. Itu beda bukan sama yang enam dan lima tadi," ungkapnya. (Bintang Pradewo)