TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kusmayadi alias Agus bin Dulgani (31) yang menjadi buronan polisi atas tuduhan pembunuhan dan mutilasi terhadap seorang wanita hamil bernama Nur Atikah, ditangkap.
Petugas gabungan dari Kepolisian Daerah Metro Jaya dan Kepolisian Resor Kota Tangerang Kabupaten meringkus tersangka di Rumah Makan Padang Sari Bundo, Jalan Masrip Karangtilang, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (20/4/2016) kemarin siang.
"Saat ini tersangka masih diperiksa intensif," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti di Jakarta, Kamis (21/4/2016).
Kini beredar video kronologi penangkapan Agus yang sedang berada di rumah makan padang di dunia maya.
Dalam video di atas, tampak tersangka Agus mengenakan kaus warna putih dan bercelana pendek motif doreng dirangkul seorang pria.
Di sekelilingnya tampak anggota kepolisian yang tak berseragam.
Agus tampak menangis dan tampak kebingungan saat mengetahui kedatangan sejumlah petugas kepolisian.
Ia kemudian diminta untuk segera naik ke dalam mobil.
Lika liku perburuan pelaku
Serangkaian upaya dilakukan aparat kepolisian untuk menangkap Kusmayadi alias Agus, pelaku pembunuhan NA (34) wanita yang sedang hamil lima bulan.
Pengungkapan kasus berawal dari tim Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Dit Reskrimum Polda Metro Jaya melakukan penyelidikan keluarga pelaku.
"Tim berangkat ke Bogor melakukan introgasi istri dan keluarga besar tersangka," tutur Kasubdit Jatanras Dit Reskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Herry Heryawan, Kamis (21/4).
Dari hasil interogasi kepada istri dan keluarga, tersangka sudah selama satu bulan tak pulang ke Bogor.
Selain meminta keterangan dari istri dan keluarga terduga pelaku, aparat kepolisian menerima informasi dari masyarakat melalui Hot Line yang dapat dihubungi via telepon.
Berdasarkan informasi masyarakat, tim berangkat ke Banten.
Ini karena tersangka memiliki teman dekat atas nama A di daerah Ciujung, Serang, Banten.
"Berdasarkan keterangan A, mereka sudah tidak komunikasi selama 4 bulan," kata dia.
Lalu, aparat kepolisian melakukan pengembangan.
Tim berangkat ke Lampung Timur, karena pelaku diduga memiliki teman dekat wanita berinisial Y.
Dari keterangan Y, mereka pernah bertemu dua kali tetapi tidak pernah berhubungan lagi.
"Tim juga melakukan penyelidikan ke rumah makan Sari Minang Jl Juanda Jakarta Pusat. Tim mendapat informasi tersangka pernah bekerja pada tahun 2000 selama 6 tahun, keluar tahun 2006," tambahnya.
Hingga akhirnya, aparat kepolisian menangkap Kusmayadi alias Agus, pelaku pembunuhan NA (34).
Pelaku ditangkap di Rumah Makan Salero Bundo, Jalan Masrip Nomor 9-11 Karang Tilang, Surabaya, pada Rabu (20/4) sekitar pukul 10.00 WIB.
Penangkapan pelaku berdasarkan informasi masyarakat melalui Hot Line.
Polisi mengajak peran masyarakat apabila melihat ciri-ciri orang itu agar melaporkan ke 0817-0306-6789 (HOT LINE) & 021-5234230.
Hasil mengejutkan otopsi korban mutilasi
NA (34), wanita korban pembunuhan, diduga dimutilasi menggunakan alat seperti gergaji.
Ini terlihat dari autopsi jasad yang dilakukan dokter forensik.
"Yang dipakai memotong lebih tepat seperti gergaji. Kenapa? karena potongan tulang juga rapi. Tetapi perlu dibuktikan itu. Kalau buat motong otot saja pisau tak bisa," tutur Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya, Kombes Musyafak, Selasa (19/4/2016).
Dia menjelaskan, Kusmayadi alias Agus, terduga pelaku pembunuhan, memotong jasad korban menjadi beberapa bagian, seperti kaki dan tangan.
Sementara itu, bagian kepala dan badan masih tersisa.
"Yang dipotong lengan tangan tepat di bawah sandi bahu dan potongan rapi. Jadi yang dipotong dua lengan dan kaki. Hanya kepala dan badan saja tersisa. Masih ada kok kepala," kata dia.
Dia menambahkan, korban diduga mengalami kekerasan fisik.
Dia menderita luka memar di tangan dan di bagian belakang kepala.
Sesosok mayat wanita ditemukan di sebuah rumah wilayah Telagasari, Cikupa, Kabupaten Tangerang, pada Rabu (13/4/2016) pagi.
Wanita hamil itu diduga dibunuh dengan cara dimutilasi.
Penemuan mayat terungkap setelah warga mencium bau tak sedap.
Setelah masuk ke rumah, polisi melihat jasad perempuan dalam posisi mengenaskan.
Kaki dan tangan terbungkus plastik, sedangkan badan digeletakkan di lantai kamar.