News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilkada DKI Jakarta 2017

Ustadz Yusuf Mansur Galau Cari ‘Kendaraan’ Lawan Ahok

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ustadz Yusuf Mansyur bimbang memutuskan maju atau tidak di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.

Yusuf bergurau ketika ditanyakan akan maju melalui jalur partai politik atau maju melalui jalur perseorangan.

"Oh lewat jalur mana? Oh tahu saya. Lewat jalur sajadah," ujar Yusuf, di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Minggu (24/4/2016).

Dia belum memutuskan maju atau tidak. Pasalnya, Yusuf tengah menimbang atas dasar apa dia harus maju mencalonkan diri menjadi orang nomor satu di Ibu Kota.

"Saya harus ngecek nawaitu saya setiap hari. Nawaitunya apa? Nawaitu jadi gubernur kah? nawaitu berkuasa kah? Nawaitu yang lain-lain kah? Nawaitu saya belum bagus. Bisa jadi ya, bisa jadi enggak, bagaimana Allah," kata Yusuf.

Yang pasti, dia berpandangan, bahwa seorang calon pemimpin tidak boleh menduakan Allah SWT. Apalagi mendewakan sesosok pemimpin karena elektabilitas, popularitas, program, mau pun partainya.

"Sementara orang mendewakan elektabilitas, mendewakan kemudian popularitas, mendewakan kemudian program, mendewakan kemudian partai, mendewakan kemudian KTP. Saya menuhankan Allah," tegas Yusuf.

Sebelumnya beredar kabar Yusuf akan didaulat menjadi kandidat calon gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Dia menegaskan akan memantapkan diri dengan beribadah kepada Allah SWT, sebelum memutuskan maju atau tidak di Pilkada DKI 2017.

Yusuf disebut sebagai salah satu kandidat pemimpin Jakarta yang disaring oleh Majelis Tokoh.

Anggota Majelis Tokoh seperti Didin Hafiduddin, Ustadz Bakhtiar Nasir, Istadz Luthfi Fathullah, Ustadz Zaitun Rasmin, dan Ustadz Haikal Hassan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini